Pecah telur, Calidus akhirnya mendapatkan pesanan panser Wahash 8X8 IFV rancangannya

Wahash 8X8Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Di pemeran pertahanan IDEX 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu, perusahaan pertahanan lokal, Calidus Land Systems memperoleh kontrak untuk produksi Kendaraan Tempur Infanteri (IFV) Wahash 8X8 rancangannya.

Kontrak tersebut diumumkan oleh Dewan Tawazun, badan pengadaan utama UEA untuk Angkatan Bersenjata UEA, dengan nilai 642,5 juta dolar AS. Namun jumlah unit yang dipesan tak dijelaskan.

Panser kelas berat Wahash sebenarnya telah diluncurkan pertama kali di pameran IDEX 2019, namun kala itu belum mendapatkan pesanan.

Dalam pengembangan rancang bangun Wahash, Calidus bermitra dengan ADG Mobility. Perusahaan asal Afrika Selatan yang baru berdiri tahun 2017 ini bergerak dalam bidang pengembangan kendaran tempur.

Desain Wahash terlihat berbeda dari penampilan panser 8X8 pada umumnya. Desain lambung Wahash yang berbentuk huruf V terekspos jelas dari ujung depan hingga bagian belakang.

Untuk beroperasi di lingkungan alam keras Timur Tengah khususnya, meski berbadan besar Wahash dirancang memiliki mobilitas dan kelincahan yang tinggi, serta mampu beroperasi pada suhu ekstrem -30C hingga 55C.

Panser Wahash memiliki panjang 8,5 m dan tinggi 2,7 m. Muatan maksimum yang dapat dibawa Wahash 7.5 ton.

Kabin kemudi dapat menampung tiga awak utama terdiri dari pengemudi, komandan, dan juru senjata. Sementara kabin penumpang dapat mengangkut adalah delapan personel pasukan infanteri.

Dengan bobot tempur 32,1 ton, Wahash dapat diangkut via udara menggunakan pesawat Boeing C-17. UEA sendiri telah memiliki pesawat ini sebanyak delapan unit.

Wahash ditenagai mesin diesel DC 13 buatan Scania, Swedia berdaya 720 hp. Kecepatan maksimumnya mencapai 130 km/jam.

Sebagai panser amfibi, Wahash dapat melaju di air dengan kecepatan 10 km/jam menggunakan mesin pendorong yang dipasang permanen di buritan.

Jangkauan operasi Wahash sejauh 700 km. Ditambah bahan bakar dari tangki ekstra, jangkauannya bisa bertambah 150 km.

Dengan lapisan armor tambahan, tingkat perlindungan balistik Wahash berada pada Level 4 STANAG 4569. Seluruh awak akan terlindung dengan aman dari gempuran peluru hingga kaliber 14,5 mm.

Sedangkan tingkat perlindungan menghadapi ranjau darat dan bahan peledak improvisasi (IED), Wahash berada pada Level 4A/B STANAG 4569. Artinya, mampu bertahan terhadap ledakan setara 50 kg TNT pada jarak sekitar 5 m.

Wahash mengusung kubah senjata dengan sistem kendali jarak jauh (RCWS) BM-3 Shturm buatan Ukraina. Persenjataannya berupa kanon otomatis ZTM-1 kaliber 30 mm koaksial dengan senapan mesin PKT kaliber 7,62 mm.

Sebagai taring tambahan, di sisi kanan turet ada dua tabung peluncur rudal antitank Barrier. Sedangkan di sisi kiri turet terdapat pelontar granat otomatis AGS-17 kaliber 30 mm. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *