AIRSPACE REVIEW – Yunani sangat berkepentingan untuk mencegah penjualan sistem persenjataan ke negara tetangganya, Turkiye. Hal ini pula yang baru-baru dilakukan saat mengingatkan negara-negera Eropa untuk tidak menjual rudal udara ke udara jarak jauh Meteor buatan MBDA.
Yunani mencurigai Turkiye nantinya akan membuat salinan rudal Meteor dan mengembangkannya lebih lanjut.
Tidak hanya rudal Meteor, Yunani juga bahkan mengingatkan Eropa untuk tidak menjual jet tempur Eurofighter Typhoon ke Ankara.
Untuk diketahui, Yunani saat ini telah memiliki rudal Meteor. Rudal ini dibeli satu paket bersama 18 jet tempur Rafale dari Prancis senilai 2,4 euro.
Pernyataan Pemerintah Yunani muncul di media setelah Turkiye menerbitkan gambar pertama rudal ramjet Gökhan yang baru.
Seperti diketahui, Turkiye berniat membeli 40 jet tempur Eurofighter Typhoon yang dilengkapi dengan rudal MBDA Meteor. Jerman yang awalnya menolak, kini telah memberikan izin untuk penjualan Typhoon ke Ankara.
Surat kabar Yunani, Ekathimerini, mengutip sumber dari militer Yunani menulis bahwa Turki berencana untuk merekayasa balik Meteor untuk meningkatkan rudal Gökhan buatan TÜBİTAK SAGE.
Diketahui bahwa Turkiye mulai mengembangkan rudal Gökhan yang ditenagai mesin ramjet pada tahun 2021.
Dibandingkan dengan rudal Meteor, rudal Gökhan memiliki ukuran lebih pendek, mesin yang lebih besar, dan hulu ledaknya lebih kecil. Rudal ini dilengkapi kepala pelacak radar aktif.
Pengembangan rudal Gökhan dilakukan sejalan dengan pengembangan jet tempur generasi kelima Turkiye, KAAN. Rudal Gökhan nantinya akan dibawa oleh KAAN di ruang senjata internalnya. (RNS)
Beli 1 set dan kita bongkar sendiri dan kita pelajari algoritma zigzagnya pasti akan kita dapatkan formula barunya untuk kita susun replikanya dalam pembuatan proptotypenya.Banyak insinyur kita yang bisa membuatnya…tidak perlu tot lagi..cara ini lebih cepat untuk menguasai ilmu.
Persaingan penguasaan senjata termasuk jet tempur dengan amunisinya pasti melibatkan uang yg sangat besar, produsen senjata dan pesawat tempur pasti sangat menyayangkan kesempatan itu lewat begitu saja tanpa menghiraukan negara yg telah menjadi sekutunya
Indonesia seharusnya tidak hanya membeli ,tapi bekerjasama dengan negara² Pembuat rudal dan drone canggih untuk membuat rudal dan drone canggih.
Setiap negara berhak membuat senjata untuk pertahanan negaranya.
Indonesia bagaimana Riset dan pengembangan militernya ???? Apa hanya suka beli saja dah cukup dan tergantung pada luarnegeri .