AIRSPACE REVIEW – Angkatan Bersenjata Iran mulai mengoperasikan sistem radar Over-the-Horizon (OTH) buatan dalam negeri yang dinamai Nazir.
Sistem radar canggih ini dipasang di dataran tinggi Provinsi Gilan di barat laut negara itu, Islamic World News melaporkan pada 7 Januari 2024.
Penempatan radar diposisikan secara strategis untuk memantau wilayah udara Iran utara sambil memperluas jangkauan ke wilayah regional utama.
Radar ini secara signifikan meningkatkan jaringan pertahanan udara terpadu Iran, menyediakan jangkauan deteksi hingga jarak 800 km.
Sistem radar Nazir dirancang untuk mendeteksi target udara pada ketinggian lebih dari 30 km dan mampu mengidentifikasi objek dengan penampang radar rendah seperti pesawat nirawak, rudal jelajah, bahkan pesawat siluman.
Radar Nazir mengintegrasikan fitur-fitur canggih seperti teknologi frequency-hopping dan ketahanan tinggi terhadap peperangan elektronik, yang memungkinkannya untuk melawan rudal antiradiasi secara efektif.
Radar ditempatkan di dataran tinggi dan medan datar untuk mengoptimalkan jangkauannya dan memastikan pemantauan lanjutan di wilayah perbatasan yang sensitif.
Dengan jangkauannya yang luas, Nazir mencakup wilayah udara di atas Azerbaijan, sebagian besar Armenia, Turkiye timur, sebagian besar Georgia, Turkmenistan barat, sebagian Kazakhstan barat daya, dan Laut Kaspia.
Desainnya menekankan operasi multifrekuensi yang tangguh, sehingga sulit dideteksi atau diganggu oleh musuh.
Kemampuan ini memainkan peran penting dalam menyediakan pengawasan wilayah udara yang komprehensif dan peringatan dini terhadap potensi serangan bagi Iran. (RBS)
Jika terdeteksi radar tersebut, apakah jet tempur siluman musuh dapat segera di intercept oleh fighter AU-nya untuk ditindak sebelum mencapai wilayah yang menjadi targetnya?
Kemungkinannya bisa, mengingat Teheran memiliki SU-35… Tetapi perlu dicatat apakah ‘radar’ itu benar-benar efektif bagi objek siluman, seperti apa yang mereka katakan? Tidak hanya spesifikasi diatas kertas?