Terungkap, perusahaan Taiwan membantu Rusia dalam pengembangan bom luncur UMPK

Pesawat Su-30 meluncurkan bom UMPKIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Sebuah laporan baru telah mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan Taiwan, TRC, telah memodifikasi dan memproduksi servo mekanisme untuk bom luncur UMPK (Unifitsirovannyi Modul Planirovaniya i Korrektsii) Rusia.

Sistem ini mengubah bom udara tak terarah konvensional menjadi amunisi terarah.

Informasi yang diungkapkan aktivis Vadym Labas ini menimbulkan kekhawatiran tentang peran pemasok asing dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Menurut Labas, pejabat pertahanan Rusia menghubungi TRC untuk mengatasi masalah dengan mekanisme servo yang awalnya dirancang untuk industri otomotif.

Komponen itu dilaporkan kesulitan mengatur beban pada sayap lipat UMPK, sehingga menyebabkan seringnya terjadi kegagalan.

Hal itu pula yang mengakibatkan militer Rusia mengalami banyak insiden yang ditimbulkan sendiri daripada serangan yang efektif.

Disebutkan oleh Labas, selama setahun terakhir TRC telah membuat setidaknya lima modifikasi pada desain atas permintaan industri pertahanan Rusia.

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa otoritas Taiwan dan AS seolah membiarkan modifikasi ini terus berlanjut.

Tuduhan terhadap TRC, jika terbukti, seharusnya dapat mendorong pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan teknologi dan upaya untuk memperketat kontrol ekspornya.

Modul UMPK mencakup perangkat sayap lipat dan paket panduan, memungkinkan bom udara standar meluncur ke sasaran dengan akurasi yang lebih tinggi.

Meskipun tidak setara dengan amunisi berpemandu presisi Barat seperti JDAM, sistem ini telah menjadi komponen penting dari strategi serangan udara Rusia di Ukraina.

Analis militer memperkirakan bahwa bom luncur ini setidaknya menyumbang 20 persen keberhasilan Rusia untuk menargetkan aset strategis Ukraina sejak digunakan pada tahun 2023. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *