AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan negara Rusia, Rostec, tengah berupaya untuk mempercepat pengiriman sistem senjata antipesawat canggih 2S38 Derivatsiya-PVO ke Angkatan Bersenjata Rusia.
Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara pasukan Rusia yang ditempatkan di Ukraina.
Kehadiran 2S38 siap memainkan peran penting dalam melawan berbagai ancaman udara, termasuk pesawat terbang, helikopter, drone, dan rudal jelajah.
Sistem senjata antipesawat ini dipersenjatai dengan kanon otomatis 2A90 kaliber 57 mm sebagai senjata utamanya.
2S38 memiliki laju tembakan hingga 120 peluru per menit dan dapat menyerang target terbang dengan kecepatan hingga 500 m/detik.
Kanonnya memiliki sudut elevasi dari posisi terendah -5 derajat dan dinaikkan hingga +75 derajat, yang menyediakan berbagai sudut bidik untuk ancaman di ketinggian rendah maupun tinggi.
Derivatsiya-PVO sanggup menyerang target terbang pada jarak 200 m hingga 6.000 m, juga dapat menargetkan ancaman berbasis darat pada jarak hingga 3.000 m.
Sistem 2S38 membawa total 148 hingga 200 peluru, kapasitas yang cukup untuk operasi tempur berkelanjutan.
Kanon ini menggunakan berbagai jenis amunisi dari keluarga seri 57x348SR 281, termasuk amunisi 53-BR-281 APCBC-T (Armor-Piercing Capped Ballistic Cap Tracer) dan amunisi 53-OR-281 HE-T (High-Explosive Tracer).
Dikembangkan pada rangka kendaraan tempur infanteri BMP-3, 2S38 menggabungkan mobilitas dan daya tembak tinggi. Menjadikannya sistem yang sangat serbaguna untuk digunakan diberbagai medan tempur. (RBS)