AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, jet tempur Su-35S diberi tugas untuk melakukan perlindungan bagi pasukan Rusia di wilayah Kursk.
Pesawat tempur generasi keempat plus itu melindungi pesawat, helikopter, dan pasukan darat Rusia lainnya.
“Awak pesawat tempur multiguna Su-35S Angkatan Dirgantara Rusia yang dilengkapi dengan modul vektor dorong memberikan perlindungan bagi awak dirgantara di dekat perbatasan di Wilayah Kursk. Saat menjalankan misi tempur, awak jet tempur Su-35S bekerja untuk memberikan perlindungan di area yang ditentukan bagi operasi pesawat pembom dan serang darat, serta helikopter angkatan darat saat mereka melakukan serangan udara terhadap kendaraan lapis baja dan prajurit Ukraina,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Tugas yang diberikan kepada Su-35S lainnya adalah mendeteksi lokasi pertahanan udara musuh.
Sebelumnya, pejabat korporasi industri negara Rusia, Rostec, mengatakan bahwa jet tempur Su-35S Rusia akan menghancurkan F-16 Ukraina di udara.
Sebab, pesawat Rusia tersebut memiliki kemampuan lebih tinggi dibanding pesawat buatan AS yang disumbangkan ke Ukraina itu.
“Jika Anda melihat spesifikasi pesawat buatan AS, kesimpulannya jelas bahwa F-16 bukan saingan Su-35S, apalagi Su-57. Dalam pertempuran udara langsung, jet kami lebih unggul daripada jet tempur AS,” ujar pejabat tersebut dikutip TASS beberapa waktu lalu.
Ditambahkan bahwa F-16 yang diterima Ukraina juga bukan varian terbaru. Meski demikian, diakui bahwa para pilot Rusia tidak bisa santai menghadapinya.
“Seperti persenjataan lainnya buatan AS, pesawat tersebut pada akhirnya akan dihancurkan oleh Rusia,” tandasnya. (RNS)
Tetapi berdasarkan International Institute for Strategic Studies, Rusia telah kehilangan lebih dari lima pesawat tempur Su-35 sejak dimulainya perang Ukraina, baik karena tembakan kawan atau pasukan Ukraina menembak jatuh pesawat tersebut menggunakan pertahanan udara yang dipasok Barat. Lalu, menurut Oryx, Rusia telah kehilangan 25 dari 150 Su-34 dan sekitar enam dari 120 Su-35 dalam dua tahun pertempuran sengit itu?
Teknologi Rusia tidak sehebat yang digembar gemborkan kerena belum terbukti nyata di medan perang. Harusnya SU 35 dan SU 57 sudah bebas melenggang lenggong di langit Ukraina tanpa terdeteksi radar Ukraina yang sudah jadul. Tapi Rusia khawatir teknologinya tidak sehebat yang digaungkan makanya gak dipakai. Coba Israel langsung kirim F 35 ke langit Iran dengan bebas membom target yang mereka inginkan.