AIRSPACE REVIEW – Pada malam hari ketika sebuah jet tempur F/A-18F Super Hornet milik Angkatan Laut AS (US Navy) ditembak jatuh di Laut Merah oleh kawan sendiri yaitu USS Gettysburg (CG-64), pada saat bersamaan jet tempur Super Hornet lainnya yang terbang di belakang pesawat pertama juga ditembak oleh USS Gettysburg.
Beruntung, pesawat kedua tersebut berhasil melakukan manuver untuk mengelak dari serangan rudal permukaan ke udara USS Gettysburg dan selamat dari kehancuran.
Sementara Super Hornet pertama berhasil ditembak dan kedua pilotnya eject serta berhasil dievakuasi oleh tim SAR.
Menurut sumber yang mengetahui kejadian kepada Fox News, pesawat Super Hornet kedua tersebut ditembak ketika bersiap melakukan pendaratan di atas dek kapal induk USS Harry S. Truman (CV-75).
Seorang pejabat US Navy mengonfirmasi bahwa rudal SM-2 kedua ditembakkan dari USS Gettysburg terhadap Super Hornet.
Insiden hampir mematikan itu kini sedang diinvestigasi oleh tim yang dibentuk. US Navy juga sedang menyelidiki apakah USS Gettysburg mematikan sistem pemandu pada rudal kedua.
“Pesawat Super Hornet pertama berhasil ditembak oleh USS Gettysburg sekitar 10 mil jauhnya. Kedua awak pesawat mengetahui rudal menyasar pesawat mereka sekitar tiga detik sebelum rudal menghantam jet,” kata sumber tersebut.
Pilot dan operator senjata melontarkan diri dari pesawat dan berhasil diselamatkan oleh tim SAR menggunakan helikopter dan kemudian dibawa ke kapal induk. Satu orang menderita cedera ringan, menurut pernyataan Komando Pusat AS (CENTCOM).
Baik CENTCOM maupun Pentagon tidak mengungkapkan terjadinya penembakan kedua terhadap Super Hornet lainnya.
Pilot US Navy marah mengenai insiden tersebut dan mempertanyakan pelatihan di atas USS Gettysburg, tambah sumber tersebut.
Insiden “friendly fire” terjadi beberapa hari setelah gugus tugas kapal induk USS Harry S. Truman tiba di Laut Merah awal minggu ini. (RNS)
Ada apa dengan awak USS Gettysburg? Apakah sistem IFF mereka bekerja saat itu atau terkendala masalah teknis dan lain-lain dan lain-lain?