AIRSPACE REVIEW – Northrop Grumman telah merilis render baru E-130J yang dijuluki sebagai “Pesawat Kiamat” masa depan Angkatan Laut (US Navy). Pesawat ini akan mendukung misi TACAMO (Take Charge And Move Out).
TACAMO merupakan unsur penting dari sistem pencegahan Amerika Serikat dengan melibatkan penyediaan dukungan komando dan kontrol udara untuk kapal selam rudal balistik nuklir.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan untuk mengirim perintah kepada operator kapal selam guna meluncurkan serangan saat kapal sedang menyelam di dalam air.
Northrop Grumman menjelaskan, pesawat yang dijadikan basis bagi E-130J TACAMO adalah pesawat kargo militer Lockheed Martin C-130J-30 Super Hercules. Pesawat ini dimodifikasi menjadi konfigurasi E-130J baru.
Pesawat E-130J nantinya akan menggantikan pesawat E-6B Mercury yang berbasis Boeing 707 milik US Navy.
Northrop Grumman bekerja sama dengan Divisi Skunk Works Lockheed Martin, Collins Aerospace (anak perusahaan Raytheon), Crescent Systems Inc., dan Long Wave Inc., dalam melakukan modifikasi C-130J-30 menjadi E-130J TACAMO.
Gambar render terbaru dari Northrop Grumman memperlihatkan E-130J akan memiliki kubah komunikasi satelit (SATCOM) yang besar di atas ujung depan badan pesawat, mirip dengan yang terdapat pada E-6B saat ini. Sementara gambar render sebelumnya memperlihatkan kubah di ujung belakang bagian atas badan pesawat.
Bagian atas badan pesawat juga dihiasi dengan berbagai antena lain. Kemudian, sepasang antena spike juga terlihat di bawah setiap sayap. Antena sebelumnya juga terdapat pada jet Mercury, dan dihubungkan ke susunan komunikasi frekuensi tinggi.
Sponson roda pendaratan yang diperpanjang secara signifikan terlihat di sisi kiri pesawat dalam render E-130J yang baru.
Ini adalah modifikasi unik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membantu mendinginkan perangkat elektronik di dalam pesawat hingga menampung susunan antena.
Bagian bawah pesawat tidak terlihat, tetapi render sebelumnya telah menunjukkan gelembung tambahan untuk antena downlink yang diperlukan untuk terhubung dengan titik komunikasi masuk ke darat.
Render tersebut juga menunjukkan fitur E-130J yang paling unik, sepasang antena kabel panjang dengan drogue di ujungnya untuk sistem komunikasi frekuensi sangat rendah (VLF) pesawat.
Antena tersebut panjangnya bermil-mil dan pesawat TACAMO harus terbang dengan pola melingkar yang lambat, curam, dan rapat saat digunakan sehingga ujungnya jatuh vertikal ke bawah. Ini adalah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kapal selam di bawah permukaan air.
Sebelum seri E-6 diperkenalkan di akhir Perang Dingin, US Navy menggunakan pesawat EC-130G dan Q yang dimodifikasi khusus untuk menjalankan misi TACAMO. Kedatangan jet E-6B yang ditingkatkan pada tahun 1990-an menyebabkan konsolidasi misi TACAMO dan Looking Glass.
Dengan dimensi yang lebih kecil, E-130J akan memungkinkan operasi yang lebih terdistribusi dari sejumlah besar lapangan udara. Pemeliharaan pesawat ini juga lebih hemat dibanding pesawat sebelumnya, seperti dilaporkan TWZ.
Varian C-130, termasuk beberapa subvarian model J, digunakan secara luas di seluruh militer AS, dan dengan sekutu serta mitra. E-6B dikonversi dari beberapa 707 terakhir yang pernah diproduksi.
Northrop Grumman telah menginvestasikan lebih dari 1 miliar USD dalam rekayasa digital dan kemampuan manufaktur yang akan membantu dalam merancang, membangun, menguji, dan mempertahankan E-130J dengan cepat. (RNS)
Akan ada 2 varian dari dua matra yang berbeda?