Jepang akan produksi truk pickup di Ukraina untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Bersenjata Ukraina yang besar

Jepang akan produksi kendaraan pickup di UkrainaUkarmor

AIRSPACE REVIEW – Kementerian Ekonomi Ukraina mengumumkan pada 17 Desember 2024 mengenai rencana untuk merakit truk pickup Jepang secara lokal.

Wakil Perdana Menteri Pertama dan Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyrydenko mengatakan hal itu di forum bisnis yang diselenggarakan oleh Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang.

Proyek tersebut adalah sebuah usaha patungan yang melibatkan produsen Ukraina dan perusahaan teknik asal Jepang. Pada awalnya akan menggunakan teknologi semi-knockdown (SKD) dengan transisi ke produksi knockdown lengkap (CKD) yang direncanakan kemudian.

Seperti diketahui, Angkatan Bersenjata Ukraina semakin banyak menggunakan kendaraan pickup Jepang, terutama Isuzu D-Max,Toyota Hilux, dan Mitsubishi L-200.

Isuzu telah menjadi peserta utama dalam upaya ini sejak Januari 2024, dengan rencana untuk merakit truk pikap D-Max.

Kendaraan tersebut terkenal akan keserbagunaannya, kemampuan off-road yang andal, dan kemudahan perawatannya.

Kendaraan dapat digunakan mendukung berbagai peran, termasuk transportasi pasukan, evakuasi medis, dan penggunaan sebagai platform untuk persenjataan ringan.

Sejak Maret 2022 Jepang telah memberikan bantuan senilai lebih dari 12 miliar dolar AS kepada Ukraina, termasuk 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2024.

Dukungan ini berfokus pada bantuan keuangan, teknis, dan kemanusiaan, namun bukan pengiriman senjata.

Selain itu, Pemerintah Jepang juga secara langsung memberikan bantuan kendaraan militer kepada Ukraina.

Pada bulan Juni 2024, sebanyak 101 kendaraan telah diserahkan kepada pasukan Ukraina, termasuk kendaraan off-road Toyota HMV, Mitsubishi Type 73, dan kendaraan rekayasa beroda rantai Morooka PC-065B.

Selain dukungan militer, Jepang juga mendanai inisiatif kemanusiaan. Pada bulan Juli 2023, 14 truk pickup Toyota Hilux dikirimkan ke Dinas Darurat Negara Ukraina untuk operasi pembersihan ranjau di bawah proyek UNDP.

Termasuk juga pengiriman peralatan penjinak ranjau, seperti mesin Nikken BM307-V16, yang dapat membersihkan hingga 800 m persegi per jam dan menembus 30 cm ke dalam tanah. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *