AIRSPACE REVIEW – Beredar foto yang memperlihatkan pejabat Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (TUDM) tengah mengunjungi pabrik pesawat Leonardo, Italia untuk melongok progres pembangunan pesawat ATR 72 MPA pesanan Malaysia.
Berdasarkan laporan sebelumnya pada pameran DSA 2024 di Malaysia pada bulan Mei 2024, perwakilan Leonardo menyebutkan bahwa pesawat pertama ATR 72 MPA akan dikirimkan kepada TUDM pada tahun 2026.
Dengan progres terbaru, kemungkinan pesawat pertama ini dapat dikirimkan lebih cepat, yakni pada tahun 2025.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan Malaysia telah menandatangani kontrak untuk mengakuisisi dua unit ATR 72 MPA (Maritime Patrol Aircraft) dengan Leonardo di ajang LIMA 2023 di Langkawi, Malaysia.
ATR 72 MPA merupakan pesawat twin-turboprop yang dirancang khusus untuk misi patroli maritim yang kompleks berbasiskan pesawat penumpang regional ATR 72-600.
Pesawat dilengkapi dengan sistem misi yang fleksibel, sensor canggih, dan rangkaian komunikasi komprehensif untuk misi Komando, Kontrol, Komunikasi, Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (C4ISR) di darat dan laut.
Sensor dan sistem misi ini dapat beroperasi secara independen atau dalam mode net-centric, memfasilitasi pengumpulan, pemrosesan, dan berbagi data strategis di antara operator serta memberikan kesadaran situasional yang lengkap.
Konfigurasi ATR 72 MPA pesanan Malaysia mencakup sistem misi modular Leonardo ATOS (Airborne Tactical Observation and Surveillance).
ATOS mengelola sensor di pesawat, mengintegrasikan informasi yang dikumpulkan, dan menyajikan gambaran taktis yang komprehensif dan terus diperbarui kepada operator sistem misi.
Kehadiran ATR 72 MPA ini dapat diandalkan TUDM untuk melaksanakan misi pengawasan maritim, Anti-Submarine Warfare (ASW), Anti-Surface unit Warfare (AsuW), Search & Rescue (SAR), pemantauan lingkungan, evakuasi medis, hingga pengangkutan personel dan logistik. (RBS)