AIRSPACE REVIEW – Setelah berhasil mengembangkan roket R-Han 122b bersama Konsorsium Roket Nasional, kini PT Dahana kembali mengembangkan roket permukaan ke permukaan R-Han dengan kaliber yang lebih besar 450 mm.
Hal ini sejalan dengan perhatian khusus holding DEFEND ID kepada PT Dahana yang bergerak di bidang pengembangan teknologi roket.
Direktur Utama PT Dahana Syaifuddin mengatakan, di bawah kerja sama dan supervisi Balitbang Kemhan RI, pihaknya berharap roket Rhan-450 dapat segera diproduksi massal.
Syaifuddin menandaskan, dengan kekuatan kolaborasi dan gotong royong di antara seluruh stakeholder seperti Balitbang Kemhan RI dan BRIN, industri pertahanan dalam negeri dapat terus berkembang dan menjadi pemain penting dalam rantai pasok industri pertahanan dunia.
“Mohon doanya dari seluruh pihak, agar R-Han 450 dapat memberikan hasil terbaik pada pengujian statis tahap akhir dan dapat melewati tahap-tahap berikutnya dengan lancar, sehingga akhirnya dapat diproduksi massal oleh Dahana,” ujar Syaifuddin di Jakarta pada 16 Desember.
R-Han 450 telah melalui beragam uji coba sejak tahun 2018 dengan uji terbang dan uji statis pada tahun 2022. Beragam uji coba menunjukkan kemajuan dari segi performa.
Mengenai spesifikasinya, R-Han 450 memiliki panjang 7,8 meter, diameter 45 cm, dan bobot total mencapai 1.900 kg.
Untuk daya jangkaunya, R-Han 450 memiliki jarak tembak hingga 100 km. Kecepatan meluncur mencapai 4.500 km/jam,
Selain mengembangkan roket pertahanan, PT Dahana turut mengembangkan berbagai teknologi peledak militer lain untuk memperkuat kemandirian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) nasional.
Produk yang sedang digarap di antaranya adalah Smart Bomb untuk UAV dan pengembangan produksi propelan. (RBS)
PT Dahana produksi massal R-Han berbagai kaliber dan drone kamikaze (loitering munitions) Rajata, kita doakan 👍
Tingkatkan kemampuan akurasi presisi. Kerjasama dengan PT LEN untuk oengembangan seeker dna sensor optik. Palagan Ukraina membuktikan MLRS akurasi presisi tinggi macam HIMARS bisa jadi komplemen yang bagus untuk MLRS tipe aerial macam GRAD.
1000 atau 2000 km dan tingkatkan kecepatan 4 kali lipat baru layak di produksi masal, mungkin blum saatnya produksi masal, teruslah mengabdi pada negeri, lakukan penelitian berkelanjutan untk teknologi setara hipersonik.
Tingkatkan jangkauan menjadi 500 km baru produksi massal.
Orang sudah rudal kalian masih roket,,,masih setara organisasi Hamas,,, bukan negara adidaya
Produksi dulu supaya industri berkembang , roket jarak pendek pun tetap dibutuhkan. Kalau industri berkembang maka peningkatan akan lebih mudah