AIRSPACE REVIEW – Pangkalan Angkatan Udara Wright Patterson di Ohio, Amerika Serikat mendapat “serangan” kawanan drone yang tidak diketahui pada Jumat malam dan Sabtu pagi. Kawanan drone misterius ini menggegerkan warga yang segera melaporkan kepada otoritas setempat.
Juru Bicara Pangkalan Angkatan Udara Wright Patterson, Bob Purtiman, membenarkan kejadian tersebut ketika dikonfirmasi olah TWZ pada hari Minggu.
Ia mengatakan, kehadiran kawanan drone berbagai ukuran dan konfigurasi tersebut masih diselidiki. Meski demikian ia menegaskan bahwa tidak ada kerugian yang diakibatkan oleh hadirnya tamu tak diundang ke fasilitas militer tersebut.
“Hari ini para pemimpin telah menetapkan bahwa drone tersebut tidak berdampak pada penduduk pangkalan, fasilitas, atau aset kami. Angkatan Udara mengambil semua tindakan yang tepat untuk menjaga instalasi dan penduduk kami,” ujar Purtiman.
“Unit kami bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memastikan keselamatan personel pangkalan, fasilitas, dan aset,” tambahnya.
Dengan hadirnya kelompok drone misterius tersebut, pihak pangkalan angkatan udara dan otoritas terkait segera melakukan penutupan wilayah udara antara Jumat malam dan Sabtu pagi dan saat ini telah dibuka kembali.
Pangkalan Angkatan Udara Wright Patterson adalah salah satu instalasi penting bagi Angkatan Udara AS (USAF).
Pangkalan tersebut merupakan rumah bagi Laboratorium Penelitian Angkatan Udara, Komando Material Angkatan Udara, Wing Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian ke-655, Pusat Intelijen Udara dan Antariksa Nasional, Wing Angkutan Udara ke-445, dan Wing Pangkalan Udara ke-88. Di pangkalan ini juga terdapat kompleks perumahan para personel yang bertugas.
Akhir-akhir ini sejumlah drone misterius dilaporkan penampakannya di sekitar pangkalan militer AS. Sehari sebelumnya, FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Penerbangan Federal, dan Departemen Pertahanan (DoD) mengadakan konferensi pers bersama untuk menanggapi kekhawatiran yang berkembang tentang penampakan di atas AS, yang sebagian besar muncul di wilayah udara di atas New Jersey.
Dari lebih dari 5.000 informasi disampaikan ke hotline nasional yang dibentuk untuk menangani penampakan tersebut dan kurang dari 100 laporan menghasilkan petunjuk yang dianggap layak untuk diselidiki lebih lanjut.
“Sebagian besar laporan UAS berasal dari darat, dengan sangat, sangat sedikit laporan aktivitas UAS dari pilot pesawat berawak,” kata pejabat FBI, yang berbicara dengan syarat anonim.
Meskipun asal usul drone ini masih menjadi misteri, pejabat DoD mengklaim bahwa drone tersebut tidak berbahaya dan bukan merupakan tindakan musuh asing. (RNS)