AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan Israel telah resmi menandatangani kontrak pada 12 Desember 2024 untuk memulai program pembangunan korvet baru kelas Reshef.
Sebanyak lima kapal akan dibeli untuk digunakan oleh Angkatan Laut Israel dengan nilai proyek sekitar 780 juta dolar AS.
Kelima korvet tersebut akan dibangun di dalam negeri oleh Israel Shipyards. Kapal pertama dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Reshef akan menjadi kapal tercanggih milik Angkatan Laut Israel, menggantikan kapal-kapal tua Nirit (Sa’ar 4.5), yang telah beroperasi selama empat dekade.
Reshef merupakan kapal multimisi yang menggabungkan sistem persenjataan canggih terbaik dari industri pertahanan Israel.
Korvet kelas Reshef ini akan jauh lebih besar dari pendahulunya. Bobotnya dua kali lipat dibandingkan Sa’ar 4.5.
Kapal dilengkapi fitur siluman canggih untuk mengurangi penampang radar, kemampuan pertahanan udara yang ditingkatkan, dan sistem peperangan multidomain.
Kapal dirancang untuk melawan ancaman yang terus berkembang dengan persenjataan canggih yang tangguh.
Persenjataannya meliputi meriam laut Leonardo OTO 76/62 SR, lalu sistem rudal pertahanan titik Rafael C-Dome dengan empat modul 10-sel.
Kapal akan membawa pula delapan rudal antikapal Gabriel V, lalu dua stasiun senjata jarak jauh (RWS) Rafael Typhoon 25-30 mm. Termasuk juga peluncur amunisi berkeliaran atau drone kamikaze seperti Mini Harop.
Korvet Reshef juga bisa mendukung operasi perang antikapal selam (ASW). Kapal dibekali dengan peluncur torpedo 324 mm dan sonar yang ditarik.
Sebagai tenaga penggeraknya, kapal dilengkapi sistem propulsi Gabungan Diesel-Listrik atau Gas (CODOG) untuk misi jarak jauh. (RBS)