AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat India baru-baru ini telah berhasil menyelesaikan uji coba performa tank ringan Zorawar di ketinggian tinggi di Nyoma, wilayah Ladakh selatan.
Disebutkan, tank baru buatan dalam negeri ini juga secara konsisten mencapai hasil penembakan yang akurat selama pengujian dan memamerkan kemampuan pengangkutan lewat udaranya untuk penyebaran cepat.
Zorawar dirancang oleh Combat Vehicles Research & Development Establishment (CVRDE) bekerja sama dengan Defence Research and Development Organisation (DRDO).
Sementara untuk proses produksinya akan dikerjakan oleh Larsen & Toubro Precision Engineering & Systems.
Proyek ini merupakan bagian dari pesanan 59 tank untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Darat India, yang menekankan mobilitas dan kemampuan manuver yang lebih baik di wilayah dataran tinggi.
Untuk itu, bobot Zorawar dirancang tidak lebih dari 25 ton agar dapat bermanuver dan bergerak cepat di medan pegunungan.
Sebagai senjata utamanya, tank dilengkapi dengan turret Cockerill 3105 kaliber 105 dari Belgia yang menyediakan daya tembak besar untuk menyerang target lapis baja dan posisi yang dibentengi.
Tank ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, termasuk sistem perlindungan aktif yang dirancang untuk melindunginya dari peluru kendali dan proyektil antitank.
Selain itu, Zorawar memiliki kemampuan amfibi, yang memungkinkannya beroperasi di daerah sungai, termasuk Danau Pangong Tso di Ladakh timur, tempat pasukan India berhadapan dengan tank-tank ringan China.
Pengembangan Zorawar dilakukan sebagai respons terhadap pengerahan sejumlah besar tank ringan China di wilayah tersebut.
Zorawar diambil dari nama Jenderal Zorawar Singh, seorang pemimpin militer India abad ke-19 yang terkenal karena kampanye militernya di Ladakh dan Tibet. (RBS)