AIRSPACE REVIEW – Taiwan dilaporkan telah menyelesaikan produksi massal rudal udara ke darat Wanjian yang dikembangkan di dalam negeri. Rudal ini dirancang oleh Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST).
Rudal jelajah Wanjian disiapkan untuk melakukan serangan pendahuluan terhadap posisi militer China bila terjadi konflik, tulis Liberty Times pada 7 Desember 2024.
Saat ini lebih dari 150 unit rudal Wanjian-1 telah dihasilkan. Produksi pertama sebanyak 50 unit dimulai pada 2015.
Kini tengah dilakukan pengembangan versi jarak jauh Wanjian-2 dengan jangkauan 400 km, dua kali lipat lebih jauh dari Wanjian-1.
Pengembangan rudal Wanjian yang juga dikenal sebagai Wan Chien atau Bom Sepuluh Ribu Pedang ini dimulai pada awal tahun 2000-an sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh kemajuan militer China.
Wanjian-1 pertama kali menjalani pengujian pada pertengahan tahun 2000-an dan mencapai kesiapan tempur pada 2010.
Rudal berbentuk boks ini dapat diangkut sebanyak dua unit oleh jet tempur buatan dalam negeri F-CK-1 Ching-kuo.
Sebagai pemandunya adalah GPS, navigasi inersia, dan sistem pengenalan medan (TERCOM) untuk penyesuaian di tengah penerbangan.
Diintegrasikan juga dengan teknologi panduan terminal seperti inframerah gambar (IIR) dan korelasi area pencocokan pemandangan digital (DSMAC).
Rudal yang dibekali hulu ledak seberat 350 kg tersebut sanggup meluncur dengan kecepatan 0,8 Mach berkat mesin turbofan-nya.
Wanjian-1 didapuk untuk menghancurkan target strategis seperti landasan udara, instalasi radar, konsentrasi pasukan dan kendaraan tempur. (RBS)