AIRSPACE REVIEW – Kepala Angkatan Udara Nigeria (NAF) Jenderal Hasan Abubakar pada 4 Desember 2024 mengumumkan pembelian selusin pesawat latih Alpha Jet E bekas pakai Angkatan Udara dan Antariksa Prancis.
Dari jumlah tersebut, hanya enam unit yang akan diperbarui untuk dioperasikan. Sementara enam sisanya akan berfungsi sebagai sumber suku cadang.
Nigeria dan Prancis tengah berupaya meningkatkan kerja samanya antarkedua negara.
Upaya ini ditandai dengan kunjungan kenegaraan Presiden Nigeria Bola Tinubu ke Prancis, yang merupakan kunjungan pertama sejak tahun 2000.
Mengenai Alpha Jet eks Prancis, awalnya digunakan untuk peran pelatihan lanjutan. Namun kemudian digantikan oleh pesawat latih bermesin turboprop Pilatus PC-21 Swiss.
Hingga tahun 2024, Angkatan Udara dan Antariksa Prancis masih memiliki 45 pesawat buatan Dassault dan Dornier tersebut.
Selusin Alpha Jet yang akan diserahkan kepada Nigeria tersebut akan diperbarui terlebih dahulu oleh SOFEMA (Société française d’exportation de matériel militaire et aéronautique).
Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam renovasi, pemasaran, dan pemeliharaan peralatan darat, laut, dan udara, terutama dari bahan yang bersumber dari Angkatan Bersenjata Prancis.
NAF telah menggunakan Alpha Jet sejak tahun 1980-an untuk pelatihan pilot dan misi dukungan udara jarak dekat melawan pemberontak dan militan.
Dari 24 Alpha Jet yang dimiliki oleh NAF, dilaporkan hanya sekitar sebelas pesawat yang aktif hingga tahun 2024. (RBS)