AIRSPACE REVIEW – Aljazair diberitakan tertarik mengakuisisi tujuh helikopter serang terbaru Leonardo AW249 Fenice untuk digunakan oleh Angkatan Udara Aljazair (Force Aérienne Algérienne).
Bila ini terwujud, maka Aljazair akan menjadi pengguna asing pertama helikopter serang modern buatan Italia tersebut.
Kehadiran AW249 akan menggantikan armada helikopter serang Mi-24 Hind yang sudah tua. Angkatan Udara Aljazair saat ini masih mengoperasikan sekitar 30 Mi-24.
AW249 juga akan melengkapi 42 helikopter serang Mi-28NE milik Angkatan Udara Aljazair.
Ketertarikan ini sejalan dengan strategi Aljazair untuk berinvestasi dalam peralatan militer berteknologi tinggi guna memperkuat kemampuan pertahanan regionalnya.
Mengenai AW249, helikopter bertempat duduk tandem ini dikembangkan untuk Angkatan Darat Italia guna menggantikan posisi A129 Mangusta yang lebih ringan.
Heli ini dirancang untuk beroperasi dalam skenario Operasi Multi-Domain (MDO) dengan arsitektur digital sepenuhnya dan kemampuan yang ditingkatkan secara signifikan. AW249 mewakili lompatan kualitatif dibandingkan pendahulunya.
Fitur-fitur canggihnya mencakup arsitektur terbuka yang memungkinkan integrasi subsistem baru, rangkaian sensor canggih seperti LIDAR, radar gelombang milimeter, dan kamera inframerah.
Selain itu, heli memiliki sistem manajemen pertempuran (BMS) terintegrasi yang memungkinkannya beroperasi sebagai simpul dalam ruang pertempuran digital, sehingga meningkatkan kesadaran situasional kru.
AW249 dilengkapi rangkaian perlindungan diri mencakup sistem penanggulangan inframerah dan sensor deteksi ancaman, yang mengoptimalkan keselamatan awak dalam operasi tempur.
Dilengkapi dengan dua mesin General Electric CT7-8E6, AW249 memiliki kecepatan jelajah maksimum 249 km/jam dan dapat membawa beban maksimum 2.800 kg.
Dari segi persenjataan, AW249 dilengkapi dengan berbagai macam rudal dan roket, termasuk rudal Spike ER2 milik Rafael yang memiliki jangkauan hingga 16 km.
Aspek inovatif lainnya dari AW249 adalah kemampuan kerja sama berawak – tak berawak (MUM-T), yang memungkinkan integrasi dan pengendalian drone untuk memperluas jangkauan dan kemampuan operasionalnya.
Fitur ini sangat penting untuk operasi tempur modern, di mana kolaborasi antara platform berawak dan tak berawak dapat menjadi penentu kemenangan di medan perang.
Unit operasional pertama AW249 untuk Angkatan Darat Italia diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025. (RBS)