AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat menyatakan pada 29 November mengenai serangkaian serangan udara di Suriah yang melibatkan pesawat serang Fairchild Republic A-10C Thunderbolt II (Warthog).
Juru Bicara Pentagon Pat Ryder menerangkan, Komando Pusat AS berhasil menyerang target musuh menggunakan pesawat A-10 di mana target tersebut merupakan ancaman bagi pasukan AS dan koalisi.
Serangan tersebut, lanjut Ryder, tidak terkait dengan serangan pemberontak baru-baru ini terhadap pasukan Pemerintah Suriah, khususnya di Aleppo.
Serangan tersebut dilakukan sebagai tindakan defensif yang ditujukan untuk melindungi pasukan AS dan koalisi di wilayah itu.
Meskipun dinamikanya rumit, Pentagon menegaskan bahwa misinya di Suriah terbatas pada pencegahan kebangkitan ISIS.
Berdasarkan laporan dan video yang beredar di media sosial, pesawat A-10 beroperasi di wilayah Deir ez-Zor, Suriah, sebuah wilayah yang jauh dari serangan pemberontak baru-baru ini di Suriah barat laut.
Dalam rekaman yang dipublikasikan pada 3 Desember tersebut, jet A-10 terbang pada ketinggian rendah di atas lanskap perkotaan yang padat.
Sejauh ini AS masih mempertahankan kehadiran militernya di Suriah sebagai upaya memerangi sisa-sisa kelompok ISIS.
Pada 3 Desember, Pentagon kembali melaporkan serangan tambahan sebagai respons terhadap tembakan roket dan mortir di dekat Euphrates Military Support Site, pangkalan AS di Suriah.
Tindakan balasan ini menghancurkan tiga sistem roket artileri dan tank T-64 era Uni Soviet yang dianggap menimbulkan ancaman nyata.
Mengenai keberadaan A-10, pada bulan Oktober 2024 satu skuadron A-10C dikerahkan ke lokasi yang dirahasiakan di Timur Tengah untuk memperkuat kehadiran udara AS di wilayah tersebut.
Jet serang A-10, yang terkenal karena daya tahan dan daya tembaknya, dilengkapi dengan kanon GAU-8 Avenger 30 mm yang mampu menghancurkan target lapis baja. (RBS)
…itu bukan isis ..
..isis buatan CIA nya USA sendiri ..
Itu tentara pejuang islam sunni …yang sendang berjuang sendirian melawan regime brutal syiah bassar assad dukungan Iran Iraq dan Russia…