AIRSPACE REVIEW – Kelompok pemberontak Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menjadi sorotan usai kembali menduduki kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, pada 30 November 2024.
Mereka dilaporkan juga berhasil merampas sistem pertahanan udara S-125 Pechora milik militer Suriah yang digunakan selama serangan di Bandara Aleppo.
Gambar dan video yang beredar di media sosial mengonfirmasi bahwa sistem rudal pertahanan udara S-125 tersebut masih utuh dan siap digunakan.
Kemajuan pesat pasukan pemberontak HTS, yang dimulai akhir minggu lalu, membuat kewalahan pasukan rezim Assad yang ditempatkan di Bandara Aleppo.
Menurut laporan dari lapangan, pasukan rezim meninggalkan posisi mereka tanpa ada upaya untuk menghancurkan atau melumpuhkan sistem S-125 sebelum melarikan diri.
Mengenai S-125 Pechora (NATO: SA-3 Goa) adalah sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.
Meskipun sudah tua, sistem ini tetap efektif dalam menargetkan pesawat terbang pada ketinggian hingga 18 km.
Direbutnya sistem ini oleh pasukan pemberontak HTS menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana keamanan dan kendali atas aset militer vital oleh militer Assad dan sekutunya Rusia dan Iran.
Selain sistem S-125, kelompok pemberontak HTS juga berhasil merampas aset militer lainnya, termasuk tank, kendaraan lapis baja beroda ban, dan bahkan sistem roket peluncur laras. (RBS)