AIRSPACE REVIEW – Prototipe jet latih tempur kedua Hurjet yang dikembangkan oleh Industri Dirgantara Turkiye (TUSAS) dengan tampilan skema cat baru, mengudara pada 21 November 2024.
Anadolu Agency mewartakan, prototipe kedua ini sebenarnya telah melakukan penerbangan pertamanya pada 13 November 2024, namun masih dengan cat primer pabrik.
Ditambahkan, prototipe kedua ini telah sukses melakukan penerbangan dengan melampaui kecepatan suara, artinya melaju dengan kecepatan supersonik.
Prototipe kedua Hurjet juga melakukan berbagai uji manuver dan terbang hingga ketinggian 13.000 m lebih, lebih tinggi dari prototipe pertama.
Selain mengenakan corak baru, prototipe kedua ini juga memperlihatkan modifikasi desain yang signifikan.
Tiga perbedaan paling mencolok antara prototipe pertama dan kedua adalah desain lubang masuk udara (intake). Pada prototipe kedua berbentuk setengah lingkaran.
Perbedaan kedua, prototipe baru ini memiliki rak ejektor rudal di ujung sayap dan ketiga bagian radome hidung yang sedikit lebih besar untuk menampung radar MURAD AESA (Active Electronically Scanned Array).
Perubahan desain ini menunjukkan Hurjet dikembangkan untuk versi serangan ringannya, yang akan bersaing langsung dengan KAI FA-50 Korea Selatan di pasar internasional.
Perlu diketahu, baik KAI FA-50 maupun TUSAS Hurjet sama-sama menggunakan mesin General Electric F404-GE-102.
TUSAS telah menargetkan dapat menjual 400 Hurjet selama dua dekade mendatang, dengan 100 unit untuk angkatan udara Turkiye dan 300 untuk pelanggan ekspor pada tahun 2030-an.
Angkatan Udara Turkiye sejauh ini telah memesan 17 versi latih lanjut Hurjet, yang ditargetkan akan diserahkan pertama pada 2026, untuk menggantikan peran Northrop T-38M yang menua. (RBS)