AIRSPACE REVIEW – Spekulasi mengenai penggunaan rudal balistik antarbenua ICBM oleh Rusia dalam serangan ke Dnipro, Ukraina pagi hari menjelang fajar pada 21 November 2024, akhirnya terjawab sudah.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan langsung pasukannya telah menembakkan rudal hipersonik jarak menengah bernama Oreshnik.
Namun demikian Putin tak menjelaskan kriteria dan spesifikasi mengenai rudal maut yang namanya berarti Hazel, (pohon endemik Rusia) tersebut.
Menurut Pentagon, yang dikutip oleh The War Zone (22/11), Oreshnik adalah senjata baru yang didasarkan pada rudal balistik RS-26 Rubezh.
Ini adalah turunan yang lebih kecil dari ICBM RS-24 Yars. RS-26 telah dikembangkan sejak tahun 2011, namun pengembangannya sempat dihentikan.
Pada 22 Maret 2018, kantor berita milik pemerintah Rusia TASS melaporkan bahwa pengembangan RS-26 tidak lagi menjadi bagian dari rencana persenjataan negara untuk tahun 2018 hingga 2027.
Berlarutnya Perang Rusia-Ukraina yang telah dimulai sejak Februari 2022, kemungkinan besar menghidupkan kembali proyek ini.
Pada hari yang sama setelah serangan menggunakan Oreshnik, pihak berwenang Ukraina awalnya mengklaim bahwa senjata yang ditembakkan Rusia adalah rudal balistik antarbenua (ICBM).
Laporan selanjutnya yang mengutip pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa itu sebenarnya adalah rudal balistik jarak menengah (MRBM/IRBM)..
Meskipun RS-26 secara resmi dikategorikan sebagai ICBM, para ahli telah lama menilai bahwa senjata ini lebih mungkin merupakan rudal balistik jarak menengah (IRBM/intermediate-range ballistic missile), yang memiliki jangkauan 3.000–5.500 km.
Sejatinya, serangan pada 21 November ke Dnipro Ukraina ini merupakan uji coba senjata baru Oreshnik dalam perang sesungguhnya.
Rudal tersebut digunakan untuk menargetkan salah satu fasilitas kompleks industri pertahanan Ukraina di mana Oreshnik dilengkapi hulu ledak non nuklir.
Terlihat dalam video yang beredar di dunia maya, kemungkinan senjata ini memiliki konfigurasi multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV).
Rudal membawa hulu ledak yang masing-masing dapat diarahkan untuk mengenai target yang berbeda.
Kecepatannya juga terlihat sangat tinggi, diperkirakan lebih dari 10 Mach, sehingga sulit ditangkal menggunakan sistem rudal pertahanan udara modern sekalipun. (RBS)
Min, foto bawah yang pertama bukan jejak dari Oreshik, tapi dari roket Sputnik yang membawa kargo ke stasiun luar angkasa.