AIRSPACE REVIEW – Meskipun bertajuk pameran udara, Airshow China 2024, juga menggelar peralatan perang darat selain untuk matra udara.
Salah satu produk yang baru diperkenalkan adalah kendaraan antitank lapis baja 4X4 yang dibangun di atas platform VN21 dan dipersenjatai dengan rudal antitank Hongjian-9A produksi lokal.
Sistem ini mirip dengan Kornet-D Rusia yang berbasis kendaraan GAZ Tigr. Kendaraan memiliki menara yang dapat ditarik dan dilengkapi dengan dua kelompok peluncur rudal, masing-masing terdiri dari empat peluncur.
Saat tidak digunakan, menara ini dapat ditarik ke dalam badan kendaraan untuk perlindungan dan keamanan.
VN21 yang menjadi patform dasar untuk kendaraan antitank baru ini, adalah jenis Mine Resistant Ambush Protected (MRAP) yang dirancang untuk daya tahan dan mobilitas tinggi.
Sebagai MRAP, VN21 memberikan perlindungan yang ditingkatkan terhadap alat peledak rakitan (IED), ranjau darat, dan taktik penyergapan, sehingga ideal untuk peperangan konvensional dan asimetris.
Sedangkan senjata utama sistem ini adalah Hongjian-9A (HJ-9A), rudal antitank yang dirancang untuk menyerang dan menetralkan ancaman lapis baja canggih.
Rudal HJ-9A menggunakan hulu ledak tandem-charge. Rudal ini mampu menembus lapis baja reaktif dan komposit yang umumnya digunakan pada tank tempur utama (MBT) modern dan kendaraan lapis baja berat.
Rudal tersebut memiliki jangkauan sekitar 5.500 m, sehingga efektif terhadap target bergerak dan diam pada jarak yang cukup jauh.
Sistem pemandu HJ-9A dilaporkan mengandalkan pemandu perintah kegaris-pandang semi-otomatis (SACLOS), melibatkan operator yang melacak target dan memandu rudal hingga mengenai sasaran.
Pendekatan ini memastikan akurasi tinggi dan mengurangi kerentanan rudal terhadap tindakan balasan, sehingga menjadikannya senjata yang andal untuk operasi antilapis baja. (RBS)