Perwira batalion drone Ukraina: Senjata Barat gagal melawan sistem peperangan elektronik Rusia

Amunisi berpemanduIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Tentara Ukraina telah menyuarakan kekhawatiran mereka mengenai efektivitas senjata yang dipasok Barat terhadap kemampuan perang elektronik (EW) Rusia.

Salah satu contoh, seperti sistem munisi artileri medan Excalibur yang dipandu GPS tidak berfungsi sama sekali di medan tempur. Lainnya adalah drone kamikaze yang juga terganggu penerbangannya.

Hal itu diungkapkan oleh Rustam Nurgudin, perwira dari Batalyon Drone Achilles dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh UK Friends of Ukraine untuk perusahaan pertahanan dan jurnalis di London baru-baru ini.

Batalion pesawat nirawak Achilles merupakan bagian dari Brigade Serbu ke-92 Ukraina yang mengkhususkan diri dalam serangan menggunakan drone.

Batalion tersebut dilaporkan mengerahkan sekitar 3.000 drone first-person view (FPV) setiap bulannya.

Meskipun penggunaan teknologi drone ini intensif, batalion tersebut sengaja menghindari beberapa senjata buatan Barat karena tidak dapat berfungsi dalam kondisi medan perang saat ini.

Masalah utamanya, lanjut Nurgudin, adalah kerentanan sistem canggih Barat terhadap taktik perang elektronik Rusia.

Pasukan Rusia telah aktif menggunakan teknik spoofing GPS untuk melindungi unit mereka, sehingga sangat sulit bagi sistem yang bergantung pada GPS untuk menjadi efektif.

Serangan spoofing pada dasarnya menipu penerima GPS dengan menyiarkan sinyal sedikit lebih kuat daripada sinyal yang dikirim oleh satelit GPS.

Sinyal palsu tersebut diubah untuk menyesatkan penerima agar menentukan posisi yang salah, yang dikendalikan oleh penyerang. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *