AIRSPACE REVIEW – Di pameran kedirgantaraan Airshow China 2024 di Zhuhai, China memperlihatkan wahana luncur berkecepatan hipersonik yang diberi nama GDF-600.
Wahana yang masih berstatus konsep ini dikembangkan oleh Akademi Riset Aerodinamika Guangdong (GARA).
Hebatnya, GDF-600 berkemampuan untuk melepaskan submunisi, termasuk rudal dan drone, di tengah penerbangannya.
Inovasi ini berpotensi mengubah taktik tempur modern, menarik perhatian para pakar pertahanan internasional karena kemajuan teknologinya dan fleksibilitas operasionalnya, tulis Army Recognition (13/11).
GDF-600 disebut mampu mencapai kecepatan hingga 7 Mach (8.650 km/jam) dan dapat menempuh jarak hingga 600 km dengan waktu singkat.
Platform ini dirancang untuk penetrasi cepat dan efektif ke pertahanan udara musuh, yang mempersulit upaya intersepsi dan mengurangi waktu respons bagi lawan.
Dengan massa peluncuran 5.000 kg, termasuk kapasitas muatan 1.200 kg, sistem ini dapat membawa berbagai peralatan khusus, seperti rudal supersonik, drone pengintai, dan proyektil berdampak kinetik.
Salah satu teknologi inti GDF-600 adalah sistem pemisahan sub-munisinya, yang memungkinkan pelepasan beberapa jenis muatan secara tepat dan terkendali saat dalam penerbangan.
Proses ini didukung oleh perlindungan termal yang hemat biaya untuk memastikan ketahanan pada kecepatan hipersonik.
Platform ini juga dilengkapi dengan sistem kontrol penerbangan disederhanakan dan dioptimalkan, yang meningkatkan efisiensi operasional dan kemampuan beradaptasi dalam skenario pertempuran yang dinamis.
Wahana GDF-600 dapat mengerahkan berbagai jenis sub-muatan yang cocok untuk berbagai misi taktis.
Ini termasuk rudal supersonik dengan jangkauan 100 hingga 500 km, rudal subsonik dengan jangkauan hingga 100 km, rudal jelajah yang mencakup 10 hingga 80 km, bom udara yang efektif hingga 70 km, dan drone yang mampu beroperasi pada jarak antara 2 dan 15 km.
Berbagai amunisi yang dapat dikerahkan ini memungkinkan GDF-600 untuk melakukan berbagai misi mulai dari pengintaian hingga peperangan elektronik dan serangan kinetik langsung.
Meskipun utamanya dirancang untuk peluncuran darat, GDF-600 dapat beradaptasi dengan platform udara dan laut, sehingga memperluas cakupan operasionalnya.
Dengan ketinggian maksimum 40 km, kendaraan hipersonik ini dapat melewati dan menembus jaringan pertahanan udara lawan secara efektif.
Ketinggiannya, dikombinasikan dengan kecepatan tinggi dan lintasan yang tidak dapat diprediksi, membuatnya sangat sulit untuk dicegat sistem rudal pertahanan udara modern sekalipun. (RBS)
Dengan kecepatan hipersonik gesekan panas yang terjadi akan lebih besar apakah tak mempengaruhi persenjataan yang digotong wahana tersebut yang dapat mempengaruhi performanya, ini yang harus dipikirkan para ilmuwan militer Tiongkok untuk tahap selanjutnya