AIRSPACE REVIEW – Kantor Federal untuk Pengadaan Pertahanan Swiss, Armasuisse, pada 5 November telah merekomendasikan Angkatan Bersenjata Swiss untuk memperoleh sistem AGM 155 (Artillery Gun Module/Modul Senjata Artileri) yang akan diakuisisi dari KNDS Jerman.
Selanjutnya permintaan pendanaan akan disampaikan kepada Parlemen sebagai bagian dari program ‘2025 Army Message’ untuk memodernisasi Angkatan Daratnya.
Proyek modernisasi sistem artileri medan Swiss ini guna menggantikan armada M109 155 SPH (self-propelled howitzer) beroda rantai yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun dan mendekati akhir masa operasionalnya.
Menyadari perlunya mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tembakan tidak langsung jarak menengah dengan presisi dan mobilitas yang lebih baik, Swiss meluncurkan proyek “Artillery Platform and Equipment”.
Inisiatif ini, telah dimulai dengan kontrak proyek pada tahun 2019 untuk mengidentifikasi solusi yang memenuhi kebutuhan Angkatan Darat Swiss melalui kendaraan beroda yang sesuai dengan persyaratan medan perang modern.
Berdasarkan persyaratan militer Swiss, Armasuisse menyeleksi dua kandidat pada tahun 2022.
Mereka adalah Archer Mobile Howitzer 155 dari BAE Systems Bofors Swedia dan AGM 155 yang diusulkan KNDS.
Dari Januari 2023 hingga Juni 2024, kedua sistem menjalani pengujian mendalam, termasuk uji coba logistik, penilaian teknis senjata utama, uji mobilitas di jaringan jalan Swiss dan medan berat.
Sistem AGM 155 dari KNDS ini akhirnya dipilih sebagai opsi yang paling menguntungkan, memenuhi persyaratan taktis, teknis, logistik, ekonomi, dan keberlanjutan.
Sistem artileri AGM 155 ini disandingkan dengan Piranha HMC berpenggerak 10X10, yang dikembangkan berdasarkan panser GDELS Piranha IV, bodinya diperpanjang dan memiliki bobot mencapai 40 ton.
Dirancang untuk efisiensi maksimum, sistem AGM 155 mm dioperasikan secara optimal oleh minimal dua awak saja.
Namun masih tersedia ruang ekstra untuk menambahkan anggota ketiga atau sebagai ruang penyimpanan barang.
Fitur menonjol dari sistem berteknologi tinggi ini adalah kemampuannya untuk melakukan penembakan 360 derajat saat bergerak.
Sasis multilink 10X10 yang kokoh, menawarkan otonomi penuh dalam komando, navigasi, dan pengendalian tembakan, sehingga secara signifikan meningkatkan kemampuan operasionalnya. (RBS)