AIRSPACE REVIEW – China akan menampilkan pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C) KJ-500 milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLAAF) KJ-500 di gelaran Airshow China 2024 pada 12-17 November. Pesawat ini telah tiba di Bandara Zhuhai, tempat pameran kedirgantaraan, sejak 4 November lalu.
KJ-500 (Kongjing Liangqian/Airwarning) dikembangkan oleh Shaanxi Aircraft Corporation berbasis pesawat angkut militer Y-9.
Berdimensi panjang 34 m, KJ-500 lebih ringkas dibanding Shaanxi KJ-2000 yang berbasis Ilyushin Il-76 dengan panjang 46,5 m.
Didukung oleh empat mesin turboprop WJ-6C dengan baling-baling komposit enam bilah yang dirancang oleh Zhuzhou Southern Aviation Engine Company, KJ-500 memiliki kecepatan jelajah maksimum 550 km per jam.
Dengan jangkauan 5.700 km dan daya tahan 12 jam, KJ-500 memperluas jangkauan operasional dalam jaringan pertahanan udara China.
Pesawat mengintegrasikan teknologi radar digital phased-array canggih, yang memungkinkan cakupan pengawasan 360 derajat secara terus menerus.
Radarnya yang kuat dapat melacak 60 hingga 100 target dalam radius 470 km.
Bahkan pesawat ini digadang mampu mendeteksi berbagai target, termasuk pesawat dengan penampang radar rendah seperti jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II Amerika Serikat.
Sementara, berbagai antena pada badan pesawat memfasilitasi komunikasi satelit, yang memungkinkan integrasi dengan jaringan pertahanan udara China.
Secara internal, KJ-500 memiliki tata letak kabin yang ditujukan untuk mengurangi beban kerja awak.
Mengusung layar tampilan kristal cair dan sistem komunikasi dan pemrosesan data modular meningkatkan lingkungan operasional.
Tersedia juga ruang area istirahat yang nyaman untuk mendukung kinerja awaknya selama penerbangan yang lama. (RBS)
Banyak jg produk china yg lbh canggih dr produk barat, sayangnya 99% blm teruji dlm real situation.