AIRSPACE REVIEW – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah menangkap seorang ilmuwan berusia 72 tahun dari Kharkiv. Ia dicurigai membantu Rusia dalam mengembangkan teknologi drone kamikaze.
Dilaporkan, insinyur tersebut menyediakan desain teknis untuk meningkatkan kemampuan drone Shahed 136/Geran 2 yang digunakan oleh pasukan Rusia.
Menurut para penyelidik, ia bekerja dalam pengembangan untuk peningkatan mesin dan sistem ketapel, komponen utama untuk pengerahan drone kamikaze tersebut.
Berdasarkan investigasi SBU, sang insinyur yang tak diungkapkan jati dirinya tersebut mentransfer rancangannya dari jarak jauh kepada seorang rekanan, yakni seorang direktur umum pabrik pembuat mesin Rusia yang terlibat dalam produksi komponen drone.
Pabrik ini telah bekerja sama dengan perusahaan Rusia yang memproduksi drone jenis Geran 2 yang dibuat berdasarkan lisensi dari Iran dan telah digunakan secara luas untuk target serangan di Ukraina.
Sang insinyur diduga menyamarkan kolaborasinya dengan Rusia sebagai penelitian akademis yang sah tentang teknologi kendaraan udara tak berawak (UAV).
Sumber SBU mengindikasikan bahwa ia berkomunikasi dengan mitra Rusia melalui email dan platform pengiriman pesan populer.
Ditambahkan, selama penggeledahan di rumah insinyur tersebut di Kharkiv, agen SBU menyita peralatan komputer, telepon seluler, dan flash drive yang berisi bukti aktivitasnya.
Jika terbukti benar bersalah, sang insinyur terancam hukuman penjara hingga 12 tahun beserta penyitaan asetnya. (RBS)