AIRSPACE REVIEW – Perusahaan pertahanan AS, Lockheed Martin, memenangi kontrak senilai 90,68 juta USD untuk memasok 27 pod penunjuk target canggih (ATP) Sniper.
Departemen Pertahanan AS menyatakan, Penjualan Militer Asing (FMS) ini ditujukan memperkuat keamanan sekutu NATO sebagai kekuatan untuk stabilitas politik.
Pod Sniper ATP akan dipasang pada jet tempur FA-50 Polandia guna meningkatkan kemampuan pesawat dalam mengidentifikasi, melacak, dan menyerang target dari jarak yang aman.
Teknologi penargetan Lockheed Martin ini sebelumnya telah melengkapi armada F-16 Polandia, yang selanjutnya memperkuat kemampuan pertahanan Polandia sejalan dengan standar operasional AS dan NATO.
Pod penargetan canggih Sniper memberi pilot citra yang akurat untuk penargetan, serta kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Integrasi pada pesawat Polandia ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas taktis dengan memperluas interoperabilitas FA-50 dengan pasukan NATO lainnya di kawasan tersebut.
Lockheed Martin juga mengungkapkan, Sniper ATP dapat ditingkatkan di masa mendatang menjadi Sniper Networked Targeting Pod, varian baru yang diluncurkan pada Juli lalu.
Peningkatan ini akan memungkinkan teknologi datalink dan radio yang canggih, meningkatkan interoperabilitas dengan pesawat generasi keempat lainnya dan pesawat tempur generasi kelima F-35, serta sistem artileri berbasis darat seperti HIMARS. (RNS)