AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat Pakistan sejak bulan Maret 2024 resmi mengoperasikan sistem senjata balistik jarak dekat buatan dalam negeri yang dinamai Fatah-II.
Rudal balistik ini dikembangkan oleh Global Industrial & Defence Solutions (GIDS), perusahaan milik negara Pakistan.
Sebelumnya, GIDS telah memproduksi sistem Fatah-I yang berjangkauan tembak 150 km.
Menurut GIDS, pengembangan Fatah-ll dimulai pada awal 2021 dan uji tembak perdananya dilakukan pada akhir Desember 2023.
Keberadaan sistem Fatah-ll selanjutnya diperlihatkan ke hadapan publik di pameran pertahanan WDS 2024 di Karachi Pakistan pada Februari 2024.
Rudal Fatah-II memiliki panjang 7,5 m dan berhulu ledak seberat 365 kg. Rudal dapat dimuati dengan hulu ledak ledak kesatuan atau fragmentasi.
Sebagai senjata presisi jarak jauh, Fatah-ll dilengkapi dengan sistem navigasi inersia (INS) dan layanan satelit navigasi global (GNSS). Probabilitas kesalahan melingkarnya (CEP) kurang dari 50 m.
Fatah-ll menggunakan motor roket berbahan bakar padat, sistem perlindungan termal, dan lintasan yang dapat diprogram untuk meningkatkan panduan dan akurasi dalam penerbangannya.
Dengan jangkauan tembak 400 km, Fatah-ll bersaing langsung dengan sistem Iskander-M Rusia yang berjangkauan hingga 500 km.
Seperti halnya Iskander-M, sistemFatah-ll juga mengusung sepasang rudal yang dipasang pada peluncur transporter erector (TEL) berpenggerak 8X8.
Sukses dengan pengembangan Fatah-ll, GIDS dilaporkan sedang mengembangkan varian baru Fatah-lll dan Fatah-lV, masing-masing berjangkauan 450 km dan 700 km. (RBS)