AIRSPACE REVIEW – Amerika Serikat telah menanggung 70% biaya perang yang dibutuhkan Israel untuk melawan Hamas terhitung sejak 7 Oktober 2023 hingga 30 September 2024. Saat ini perang masih terus berlangsung dan belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Dalam periode setahun tersebut, AS telah menghabiskan lebih dari 22 miliar USD dalam bentuk bantuan militer kepada Israel. Bantuan mulai dari persenjataan dan peralatan hingga pengerahan kekuatan militer AS sendiri.
Israel menerima lebih banyak bantuan militer dari AS daripada negara lain mana pun dan secara unik mampu menggunakan dana tersebut untuk membelanjakan barang-barang dalam negeri.
Laporan tersebut dirilis oleh Watson Institute for International and Public Affairs di Universitas Brown baru-baru ini dalam makalah berjudul “Pengeluaran AS untuk Operasi Militer Israel dan Operasi AS Terkait di Wilayah tersebut, 7 Oktober 2023 – 30 September 2024”. Studi ini dipimpin oleh Prof. Linda Bilmes, dosen senior kebijakan publik dan keuangan publik di Universitas Harvard.
Disebutkan, rincian biaya perang bantuan dari AS mencakup 17,9 miliar USD untuk bantuan militer langsung ke Israel dan 4,86 miliar USD untuk operasi militer AS di zona perang, termasuk penempatan kapal induk dan baterai pertahanan udara THAAD di wilayah tersebut.
Makalah yang diterbitkan awal bulan ini juga menerangkan bahwa nilai total bantuan Amerika sejak perang dimulai, dihitung berdasarkan nilai tukar rata-rata Bank Israel tahun lalu.
Sebagian besar bantuan telah terkirim, tetapi sekitar 5,2 miliar baru akan tiba tahun depan.
Menurut perkiraan resmi Bank Israel, total biaya perang diperkirakan mencapai sekitar 65 miliar USD, termasuk sekitar 31 miliar USD untuk biaya militer, biaya operasi tentara, penggantian peralatan militer, amunisi, dan dukungan logistik. Jadi, dengan perhitungan sederhana,
Laporan tersebut juga menekankan pentingnya strategis pendanaan dan pengembangan sistem pertahanan rudal AS, termasuk Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow.
Lebih jauh lagi, karena eskalasi konflik, persenjataan yang cepat dari gudang senjata dan amunisi Israel telah memainkan peran sentral dalam melakukan serangan terhadap kota-kota di Gaza yang dianggap sebagai markas Hamas.
Disoroti pula bahwa Israel adalah negara penerima bantuan AS terbanyak sejak Perang Dunia II, dengan total mencapai 251,2 miliar USD selama 66 tahun.
Selain itu, bantuan yang diberikan pemerintahan Biden kepada Israel tahun lalu merupakan yang tertinggi dalam sejarah hubungan kedua negara, yakni 25% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. (RNS)