AIRSPACE REVIEW – Sebanyak 200 pilot muda Angkatan Udara Ukraina (UAF) dilaporkan telah menyelesaikan pendidikan penerbangan di Inggris. Jumlah ini melebihi pesawat yang secara resmi telah terdaftar akan disumbangkan negara-negara pendonor kepada Ukraina, yakni kurang lebih 128 pesawat.
Inggris merupakan salah satu tempat untuk pelatihan pilot-pilot muda UAF untuk nantinya dapat menerbangkan jet tempur generasi keempat seperti F-16 dan Mirage 2000-5.
Pelatihan pilot di luar negeri merupakan salah satu cara pemecahan masalah di mana secara mendesak Ukraina membutuhkan sarana dan fasilitas untuk pelatihan pilotnya.
Selain mengirimkan pilot-pilot muda, UAF juga mengirimkan pilot-pilot tempur yang telah berpengalaman untuk menerbangkan dan menguasai pesawat baru buatan Barat. Salah satu kendala yang dihadapi pilot Ukraina, adalah kurangnya kemampuan berbahasa Inggris.
Seperti diketahui, UAF telah mengirimkan pilot-pilot muda untuk pelatihan menerbangkan pesawat di Inggris. Pendidikan berlangsung selama dua tahun namun kemudian dipercepat menjadi delapan bulan.
Sementara itu Kementerian Pertahanan Inggris baru-baru ini menyatakan telah melatih 200 pilot Ukraina dan mereka akan segera dididik untuk menerbangkan F-16.
Di Inggris, pilot Ukraina dilatih untuk menerbangkan pesawat latih baling-baling Grob G-115 dan Alpha Jet. Setelah itu mereka perlu menjalani pendidikan 1,5 hingga 2 bulan lagi pada jet latih tempur AT-38 yang memiliki fungsi ganda.
Jika tidak, mereka harus memperoleh pengalaman menerbangkan pesawat jet selama minimal 7 bulan di T-38.
Setelah lulus dari situ, pilot dapat memulai kursus pelatihan standar pada pesawat F-16. Kursus ini berlangsung selama 9 bulan dalam versi dasar atau hingga 12 bulan dengan kursus tambahan, termasuk taktik tempur.
Selain di Rumania, Amerika Serikat menyediakan pelatihan pesawat F-16 bagi pilot Ukraina. Beberapa pilot telah lulus dari pendidikan F-16 di AS.
UAF saat ini telah mengoperasikan jet tempur F-16 buatan AS. Tahun depan pesawat Mirage 2000-5 yang telah ditingkatkan akan mulai dikirimkan Prancis ke Kyiv. (RNS)