AIRSPACE REVIEW – Estonia dikabarkan telah menunjukkan minatnya untuk memperoleh senjata buatan Ukraina guna memperkuat hubungan pertahanan bilateral dan membantu meningkatkan industri pertahanan Ukraina.
Di antara akuisisi potensial oleh Estonia adalah sistem rudal jelajah jarak jauh Neptune, namun tak diungkapkan berapa sistem yang akan dibeli.
Neptune ini untuk melengkapi sistem rudal pertahanan pantai militer yang dimiliki militer Estonia saat ini, yakni Blue Spear 5G SSM.
Rudal antikapal canggih tersebut dikembangkan oleh Proteus Advanced Systems, perusahaan patungan Israel Aerospace Industries (IAI) dengan ST Engineering Singapura.
Blue Spear 5G SSM berjangkauan tembak sekitar 290 km, menggunakan teknologi penargetan canggih, termasuk pencari radar aktif dan navigasi independen GPS.
Sementara mengenai Neptune, rudal ini dikembangkan oleh Biro Desain Luch Ukraina.
Rudal tersebut pertama kali diperkenalkan pada Pameran Senjata dan Keamanan Internasional 2015 di Kyiv dan mulai digunakan Angkatan Laut Ukraina sejak 2021.
Rudal jelajah ini dirancang untuk memperkuat pertahanan pesisir Ukraina terhadap ancaman yang datang dari laut.
Untuk spesifikasinya, Neptune memiliki bobot 870 kg dan panjang 5,05 m. Rudal memiliki hulu ledak berdaya ledak tinggi seberat 150 kg.
Neptune dengan bobot hingga 9.000 ton ini dirancang untuk menyerang kapal perang permukaan pada jarak tembak 200-300 km.
Rudal dilengkapi dengan mesin turbofan MS400 buatan Motor Sich dan sistem penargetan dan perangkat elektronik yang ditingkatkan dibandingkan dengan pendahulunya dari Uni Soviet, Kh-35.
Sistem rudal Neptune terdiri dari kendaraan peluncur, kendaraan pengangkut/pengisian ulang, kendaraan komando dan kendali, dan truk pengangkut khusus.
Neptune telah mendapatkan cap battle proven dalam perang Rusia-Ukraina. Rudal ini berhasil menenggelamkan kapal penjelajah Moskva milik Angkatan Laut Rusia pada tahun 2022. (RBS)