AIRSPACE REVIEW – Ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan bertambah meningkat menyusul beredarnya foto drone yang diduga milik militer Korea Selatan jatuh di Pyongyang pada 13 Oktober 2024.
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa drone itu telah melanggar wilayah udara negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) mengeluarkan peringatan keras atas kejadian ini.
Disebutkan, jika pelanggaran wilayah darat, udara, dan perairan Korea Utara oleh militer Korea Selatan ditemukan lagi, hal itu akan dianggap sebagai provokasi militer yang serius. Maka serangan balasan akan segera dilancarkan.
Menurut KCNA, Kementerian Pertahanan Nasional dan Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara telah menginstruksikan semua unit di Pyongyang dan yang ditempatkan di dekat perbatasan untuk memperkuat pos pengamatan antiudara.
Militer Korea Utara dilaporkan telah menempatkan unit artileri gabungan dan unit dengan tugas penembakan di dekat perbatasan dalam kesiapan tempur penuh.
Sementara itu pihak berwenang Korea Selatan sendiri belum mengonfirmasi atau memberi tanggapan atas insiden tersebut.
Perlu diketahui, drone yang jatuh di Pyongyang tersebut mirip dengan pesawat nirawak yang dipamerkan dalam parade Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan ke-76 di Seoul. (RBS)