AIRSPACE REVIEW – Sebuah helikopter serang AH-64 Apache Israel pada 19 Oktober 2024 terekam kamera tengah mengejar drone kamikaze yang datang dari Lebanon, namun gagal menjatuhkannya.
Rekaman yang beredar di media sosial tersebut menunjukkan helikopter AH-64 Apache mengejar drone di atas Akko, di Israel barat laut.
Dilaporkan drone tersebut berasal dari Lebanon yang memasuki wilayah udara Israel dan akhirnya mencapai Kaisarea. Di sana drone itu menyerang kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan, drone tersebut adalah salah satu dari tiga drone yang diluncurkan dari Lebanon, dua lainnya berhasil dicegat dan dihancurkan.
Meskipun awak helikopter AH-64 telah berusaha keras, drone tersebut berhasil menghindari intersepsi dan melanjutkan jalur penerbangannya, yang akhirnya menghantam sebuah bangunan di Kaisarea.
Tidak ada korban luka yang dilaporkan, tetapi insiden itu telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang efektivitas tindakan pertahanan udara Israel.
Ditambahkan, setelah serangan itu alarm berbunyi di Pangkalan Glilot dekat Herzliya, fasilitas gabungan yang digunakan oleh dinas intelijen Israel, Mossad, dan unit intelijen siber militer.
Polisi Israel mengonfirmasi bahwa pasukan keamanan dikerahkan secara besar-besaran di sekitar Kaisarea setelah terjadinya ledakan.
Mereka melakukan pencarian menyeluruh di area tersebut untuk mencari sisa-sisa bahan peledak, sementara akses jalan di dekat kediaman Netanyahu ditutup sebagai tindakan pencegahan.
Salah satu drone yang terlibat, yang diidentifikasi sebagai Sayyad 107, dikaitkan dengan kelompok Hizbullah.
Menurut sumber keamanan Israel, ukuran drone yang kecil dan tanda radar yang rendah membuatnya sangat sulit dideteksi.
Sayyad 107 juga dapat mengubah ketinggian dan arah terbangnya secara berkala, sehingga menyulitkan pencegatan. (RBS)