AIRSPACE REVIEW – Ukraina berhasil melakukan pembalasan terhadap Rusia ketika drone First-Person View (FPV) yang dikerahkannya menghantam tank T-90M “Breakthrough” pasukan Rusia pada 18 Oktober 2024.
Cuplikan video rekaman dari penghancuran tank yang menimbulkan ledakan dan kepulan api tersebut beredar di media sosial X.
Dengan penghancuran tank tempur utama (MBT) ini, menunjukkan bahwa peran drone FPV yang berharga murah semakin efektif dalam pertempuran modern. Buktinya, kendaraan lapis baja keselas T-90M pun tak luput menjadi sasaran empuk drone jenis kamikaze tersebut.
T-90M diakui sebagai salah satu MBT terbaik Rusia. Tank ini dilengkapi dengan meriam 125 mm sebagai senjata utamanya, serta senapan mesin koaksial PKT 7,62 mm dan senapan mesin NSVT 12,7 mm.
Persenjataan tersebut memungkinkan tank untuk menyerang target lapis baja maupun kendaraan darat lainnya dan benteng perkubuan musuh.
T-90M juga dilengkapi dengan lapisan baja canggih, termasuk lapisan baja standar dan lapisan baja reaktif peledak Relikt yang dirancang untuk mengurangi dampak amunisi antitank.
Selain itu, tank ini memiliki jaring logam anti-RPG dan lapisan baja batangan, yang ditujukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap senjata antitank portabel.
Dengan berat 46.500 kg, T-90M memiliki mobilitas tinggi dengan laju kecepatan hingga 60 km/jam.
Tank Rusia ini dirancang untuk beroperasi secara efektif di berbagai medan dan kondisi iklim, dengan jangkauan operasional 550 km.
Dengan sistem perlindungan nuklir, biologi, dan kimia (NBC), sistem deteksi dan penanggulangan kebakaran, bilah buldoser yang dipasang di depan, dan perlengkapan penyeberangan air dalam, T-90M mampu bertahan di lingkungan yang tidak bersahabat dan melintasi rintangan yang sulit.
Namun demikian, serangan dari drone FPV Ukraina, memberikan pelajaran kepada para perancang kendaraan lapis baja untuk tidak menganggap remeh kehadiran musuh dari udara walau terlihat tidak menyeramkan tersebut. (RNS)