AIRSPACE REVIEW – Prancis dan Uni Emirat Arab (UEA) tengah membahas diskusi mengenai pendanaan bersama untuk pengembangan jet tempur Dassault Rafale F5 standar.
Kemitraan potensial yang dimulai dalam kerangka informal “Rafale Club” ini memungkinkan UEA untuk berpartisipasi dalam evolusi jet tempur kebanggaan Prancis tersebut.
Informasi tersebut diungkapkan oleh surat kabar Prancis La Tribune pada 16 Oktober 2024,
Seperti diketahui, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis baru-baru ini mengumumkan dimulainya pengembangan Rafale F5.
Namun, pembiayaan bersama ini hanya akan mencakup elemen-elemen Rafale yang tidak ‘utama’, sehingga Prancis memiliki kendali eksklusif atas komponen-komponen penting.
Sebagai imbalan atas kerja sama ini, UEA sedang mempertimbangkan pesanan tambahan sebanyak 20 Rafale, melengkapi 80 pesawat yang diperoleh pada tahun 2021, termasuk rudal MICA NG dan Black Shaheen.
Dipimpin oleh Direktorat Jenderal Persenjataan (DGA), program pengembangan Rafale generasi baru bertujuan untuk meluncurkan versi standar F5 dalam dekade berikutnya.
Versi baru ini memperkenalkan kemajuan signifikan dalam konektivitas dan pemrosesan data.
Peningkatan ini akan mencakup radar baru, sistem peperangan elektronik canggih, sensor optronik canggih, dan integrasi rudal ASN4G untuk militer Prancis.
Selain itu, Rafale F5 akan didukung oleh drone tempur siluman (Loyal Wingman), yang dirancang untuk membantu pesawat menembus pertahanan udara musuh. (RBS)
Tumben tidak ajak India kan juga sama-sama “Rafale Club” ?