AIRSPACE REVIEW – Rusia memasang sistem peperangan elektronik (EW) Zerkaltse pada drone pengintai mereka untuk melindungi untuk mengacaukan drone Ukraina.
Hal ini diketahui dari penjelasan pakar teknologi militer dan radio Ukraina, Serhii “Flash” Beskrestnov melalui saluran Telegramnya.
Diterangkan bahwa frekuensi operasional sistem peperangan elektronik kompak Zerkaltse adalah 4,9-6,0 GHz dan daya pengacauannya adalah 2,5 atau 10 watt.
Opsi kedua, drone tersebut dilengkapi sistem deteksi dan pengacauan video pada 1,1-1,3 GHz.
Sistem peperangan Zerkaltse akan memindai saluran video selama penerbangan. Ketika sistem mendeteksi sinyal video dari drone antipesawat musuh, sistem tersebut akan mengaktifkan sinyal pengacauan yang lebih kuat daripada level pada frekuensi video yang sama.
Akibatnya, sinyal pengacauan mengganggu sinyal dari drone antipesawat musuh, yang menyebabkan operator kehilangan umpan video. Pengacauan berlangsung selama 60 detik dan diulang jika perlu.
Seperti diketahui, belakangan drone digunakan untuk menyerang drone lain musuh guna menggagalkan misi yang akan dilakukan.
Penggunaan drone menyebabkan musuh kewalahan dalam mempertahankan aset-aset militer berharga karena kehadiran drone sulit untuk dideteksi oleh radar karena kemampuannya terbang dalam ketinggian rendah.
Ukraina membutuhkan banyak sistem pertahanan udara maupun sistem antidrone untuk menangkal serangan drone Rusia di wilayah mereka.
Sebaliknya, Rusia juga sering kecolongan di mana aset-aset militer berharganya, seperti pesawat yang sedang diparkir di apron pangkalan udara, mendapat serangan drone secara mendadak. (RNS)