AIRSPACE REVIEW – Produsen helikopter kenamaan asal AS, Sikorsky (bagian dari Lockheed Martin), telah diberikan kontrak senilai 6 juta dolar AS oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).
Dana ini untuk memasang sistem otonomi penerbangan ALIAS/MATRIX yang canggih ke helikopter eksperimental UH-60M Black Hawk milik Angkatan Darat AS.
Helikopter yang ditingkatkan tersebut diberi nama MX, akan digunakan Komando Pengembangan Kemampuan Tempur Angkatan Darat AS (DEVCOM) untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan otonominya mulai dari operasi pilot tunggal hingga tanpa awak sepenuhnya.
Black Hawk MX yang dilengkapi dengan sistem otonom ini akan mengurangi beban kerja pilot, meningkatkan keselamatan penerbangan secara drastis.
Ini memberikan fleksibilitas kepada komandan tempur untuk menjalankan misi yang rumit di medan pertempuran yang sengit, siang atau malam dalam segala kondisi cuaca.
Sistem otonomi MATRIX merupakan inti dari program Aircrew Labor In-cockpit Automation System (ALIAS) milik DARPA, yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan pilot dan keberhasilan misi di lingkungan berisiko tinggi.
Program ALIAS bertujuan untuk memungkinkan helikopter menjalankan misi kompleks secara mandiri tanpa pilot di kabinnya, sehingga memungkinkan beroperasi di lingkungan yang sangat berisiko tinggi.
Pada tahun 2020, Sikorsky menambahkan kontrol penerbangan fly-by-wire pada helikopter UH-60A Optionally Piloted, yang berfungsi sebagai laboratorium terbang perusahaan untuk menguji sistem penerbangan otonom.
Setelah pengintegrasian ke dalam helikopter MX selesai pada tahun 2025, sistem ini akan menyediakan DEVCOM dengan platform untuk menilai berbagai rangkaian sensor dan aplikasi otonomi, yang meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan situasional.
Keberhasilan peningkatan ini akan membantu memastikan helikopter Black Hawk tetap layak digunakan hingga tahun 2070-an, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi Penerbangan Angkatan Darat AS. (RBS)