Bandara Nusantara kini bisa melayani penerbangan pesawat sekelas Boeing 737

Pendaratan pertama BBJ2 di Bandara IKN membawa Presiden JokowiTNI AU

AIRSPACE REVIEW – Bandara Nusantara (Nusantara Airport) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur kini dapat melayani penerbangan pesawat badan sempit sekelas Boeing 737.

Pendaratan pertama 737 series di landasan yang kini telah memiliki panjang 2.200 meter itu dilakukan oleh pesawat Boeing 737-200 dan 737-400 TNI AU pada 10 Oktober 2024. Walau dalam kondisi hujan, kedua pesawat mendarat dengan mulus.

Keesokan harinya pada Jumat, 11 Oktober, pesawat Kepresidenan RI Boeing 737-800 BBJ2 (A-001) mendarat dengan mulus.

Pesawat yang dikemudikan oleh Komandan Skadron Udara 17 Letkol Pnb Septi Arun tersebut membawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Pesawat mendarat dengan mulus pada pukul 10.00 waktu setempat. Turut menyambut kedatangan Jokowi dan rombongan di antaranya adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Menteri Perhubungan mengatakan, Bandara Nusantara memiliki luas area terminal 7.350 m2 ditambah luas area bandara 347 hektare.

Landasan bandara ini dalam tahap perpanjangan sehingga menjadi 3.000 m dan lebar 45 m.

Nantinya, kata Budi Karya, Bandara IKN dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.

Dijadwalkan, perpanjangan landasan Bandara IKN akan selesai pada 31 Desember 2024 dan selanjutnya bandara ini akan dibuka untuk penerbangan komersial.

Sebelumnya pada 24 September lalu, Jokowi menyatakan bahwa Bandara Nusantara akan berstatus sebagai bandara komersial yang dapat digunakan umum, bukan lagi terbatas sebagai bandara untuk tamu VVIP.

Jokowi mengaku telah meminta alih status bandara tersebut kepada Menhub Budi Karya Sumadi.

“Nusantara Airport yang sering banyak disampaikan ini adalah bandara VVIP. Saya tadi sudah perintahkan ke Pak Menhub agar segera diubah menjadi bandara komersil, airport komersil untuk haji, untuk umrah, kemudian untuk yang lain-lainnya,” kata Jokowi usai mendarat perdana di Bandara Nusantara menggunakan pesawat kepresidenan BAe-146-200 saat itu.

“Ini mungkin sampai Desember, kapasitasnya 200.000, tapi setelah menjadi komersil nanti bisa kapasitas sampai ke 7 juta per tahun,” pungkas Presiden RI yang akan mengakhiri jabatannya pada 20 Oktober 2024 ini. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *