AeroVironment luncurkan drone otonom stratosfer yang mampu melakukan misi pengawasan berbulan-bulan

Drone otonom Horus-AAeroVirontment

AIRSPACE REVIEW – Perusahaan asal AS, AeroVironment (AV), pada 1 Oktober 2024 telah berhasil menguji terbang perdana sistem pengawasan udara otonom baru dinamai Horus A.

Drone stratosfer yang mampu terbang pada ketinggian sangat tinggi ini direkayasa untuk memenuhi kebutuhan militer dan komersial (sipil).

Drone bertenaga surya ini memperkenalkan tingkat inovasi teknologi baru dalam domain stasiun platform ketinggian tinggi (HAPS).

Kemampuannya untuk penerbangan berkelanjutan selama berbulan-bulan, dikombinasikan dengan kapasitas muatan yang substansial, menjadikannya aset strategis untuk misi pengawasan dan relai komunikasi yang diperluas.

Hebatnya lagi, Horus A dapat beroperasi secara efektif dalam kondisi cuaca buruk untuk terus mengumpulkan dan mengirimkan data waktu nyata, dan menunjukkan interoperabilitas dengan sistem lain.

Horus A juga dapat menampung banyak muatan (hingga 68 kg) dan beradaptasi dengan berbagai kondisi misi, memastikan keamanan operasional melalui redundansi sistem.

Drone model sayap terbang ini telah mendapatkan sertifikasi kelaikan udara khusus dari FAA dan persetujuan dari Militer AS, yang memungkinkannya untuk melakukan uji terbang di wilayah udara nasional.

Pengujian terbang pada 1 Oktober ini, sekaligus untuk evaluasi peralatan presisi tingginya, termasuk Radar Aperture Sintetis (SAR) dan radio jaringan Mesh tingkat taktis.

Sistem ini memungkinkan Horus A untuk mengumpulkan dan menyampaikan informasi strategis ke unit darat, sehingga sangat diperlukan untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), serta untuk operasi komunikasi berkelanjutan.

Selain itu, Horus A mengintegrasikan sistem komunikasi satelit Beyond Line of Sight (BLOS) dan rangkaian avionik yang tangguh.

Salah satu aplikasi Horus A yang paling menjanjikan terletak pada potensinya untuk mengoordinasikan kawanan drone kamikaze seperti Switchblade 600 milik AeroVironment.

Dengan memandu drone bersenjata yang lebih kecil, Horus A dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketepatan operasional dalam misi militer.

Namun demikian, masih ada tantangan tertentu untuk penyebaran penuh Horus A, termasuk integrasi ke wilayah udara sipil, pengelolaan otonomi energi dalam jangka panjang, dan pertahanan terhadap ancaman dan gangguan siber. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *