AIRSPACE REVIEW – Ancaman serangan drone kini tak lagi bisa diabaikan karena dapat menghancurkan aset-aset militer berharga mahal. Tak terkecuali bagi Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) yang memiliki jet-jet tempur modern yang harus dilindungi.
Di Langley AFB yang berada di Virginia yang menjadi markas Wing Tempur ke-1 USAF, misalnya, terdapat sekitar 40 pesawat tempur tercanggih di USAF yang harus diamankan.
Wing yang terletak di Teluk Chesapeake ini adalah salah satu pusat saraf strategis yang terletak di dekat Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, yang penting bagi Angkatan Laut AS dan markas besar CIA serta FBI.
Dapat dikatakan, pangkalan ini terletak hanya sepelemparan batu dari Washington DC, ibu kota Amerika Serikat. Pada Desember 2023, terjadi serangkaian serangan terhadap Langley AFB dari objek misterius yang tidak diungkapkan.
Belajar dari kejadian tersebut, USAF semakin meningkatkan kemananan pangkalannya. Terkait perlindungan terhadap armada F-22-nya, saat ini USAF berencana memasang “jaring” khusus.
Menurut pernyataan yang dirilis pada tanggal 4 Oktober, Langley AFB akan memasang sistem jaring pelindung untuk menangkal serangan pesawat tak berawak (drone/UAS).
Keputusan ini logis mengingat perubahan radikal, seperti yang terjadi dalam perang di Ukraina. Konflik di Ukraina telah menunjukkan betapa efektifnya drone kamikaze FPV sebagai senjata.
Ukraina telah berhasil menggunakan serangan drone untuk menghancurkan sejumlah pesawat canggih Rusia di pangkalan yang terletak jauh dari garis depan.
Kurangnya sistem pertahanan yang efektif di Langley dan pangkalan lainnya membuat tempat-tempat tersebut rentan terhadap serangan drone.
Menurut laporan TWZ, jaring yang akan digunakan oleh USAF harus mampu melindungi pesawat dari serangan drone kelompok satu, yang memiliki berat maksimum 9 kilogram, berkecepatan hingga 185 km/jam, dan ketinggian terbang maksimum 366 m.
Jaring tersebut harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap radiasi UV, kelembapan, dan suhu hingga 204 derajat Celsius.
Menurut USAF, desainnya harus dapat ditarik dengan mudah agar tidak mengganggu pergerakan F-22 di hanggar jika perlu diluncurkan dalam misi darurat.
Penempatan jaring pelindung hanyalah satu bagian dari upaya yang lebih besar untuk mempertahankan pangkalan AS dari ancaman yang semakin meningkat.
Menurut Jenderal Gregory Guillot, komandan NORTHCOM dan NORAD, insiden di Langley membuka garis depan yang vital dalam pertahanan aset AS. (RNS)