AIRSPACE REVIEW – Sebuah jet tempur F/A-18 Hornet Angkatan Udara Kuwait jatuh saat melaksanakan misi penerbangan latihan di wilayah utara negara itu. Kecelakaan pada Rabu (9/10) ini menyebabkan pilotnya tewas.
Penyebab kecelakaan masih diselidiki, kata Pemerintah Kuwait dalam pernyataannya seperti diwartakan Kantor Berita Kuwait (KUNA).
Angkatan Udara Kuwait mengoperasikan lebih dari 30 pesawat buatan Amerika Serikat ini pasca Perang Teluk.
Malaysia saat ini sedang dalam pembicaraan untuk membeli 33 jet tempur F/A-18 Hornet dari Kuwait, namun masih menunggu izin dari Amerika Serikat.
Angkatan Udara Kuwait berencana memensiunkan armada Hornet-nya dan menggantinya dengan jet tempur baru.
Pada tahun 2018, Kuwait telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi 28 pesawat F/A-18E/F Super Hornet dari AS, terdiri dari 22 F/A-18E berkursi tunggal dan 6 F/A-18F berkursi tandem.
Semua pesawat buatan Boeing ini akan beroperasi dari Pangkalan Udara Ahmed Al-Jaber.
Selain Super Hornet, Kuwait juga membeli 28 Eurofighter Typhoon dari konsorsium empat negara Eropa. (RNS)