AIRSPACE REVIEW – Gelombang pertama jet tempur F-16 Belanda telah tiba di Ukraina. Hal ini dikatakan langsung oleh Menteri Pertahanan Belanda Ruben Breckelmans usai kunjungannya ke Kyiv dan Kharkiv, Ukraina baru-baru ini.
Meski Breckelmans tidak menyebut jumlah pesawat yang telah tiba di Ukraina, ia menandaskan bahwa 24 jet lainnya akan segera dikirim menyusul dalam beberapa bulan mendatang.
Sebelumnya, Belanda secara resmi telah menjanjikan 24 F-16-nya akan dikirim ke Ukraina. Sementara 18 unit lainnya akan dikirim ke Rumania untuk pelatihan pilot F-16 Ukraina.
F-16 bekas Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF) secara khusus merupakan varian lama yang telah ditingkatkan, yakni F-16A/B Block 20 MLU (MidLife Update). Proses peningkatan dilakukan pada 2003-2005.
Peningkatan MLU tersebut mencakup Head-Up Display (HUD) untuk operasi malam hari, penerima GPS, dan radar pengendali tembakan AN/APG-66.
Varian ini dapat mengerahkan enam rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM dengan jangkauan 150 km (95 mil) dan melepaskan bom berpemandu presisi seperti GBU-24 Paveway III dan JDAM.
F-16 Belanda juga dilengkapi dengan pod seperti sistem pengintaian MARS dan Reccelite, pod peperangan elektronik ALQ-131, dan pod navigasi dan penargetan Lantirn, serta pod Litening AT dan Sniper yang lebih canggih.
Pod ini dapat meningkatkan kondisi operasi, kemampuan, dan kewaspadaan situasional secara signifikan.
Pod ALQ-131 mampu mendeteksi paparan radar musuh serta menghasilkan gangguan untuk mengganggu sistem radar berbasis darat dan udara musuh.
Beberapa F-16 RNLAF juga dilengkapi dengan tiang ECIPS/CJS, yang memberikan peringatan rudal dan menyebarkan tindakan balasan untuk mengganggu rudal musuh yang masuk.
Setelah 45 tahun bertugas, Angkatan Udara Kerajaan Belanda secara resmi memensiunkan jet tempur F-16-nya pada 27 September 2024.
Peran F-16 RNLAF kemudian digantikan oleh armada jet tempur siluman F-35A Lightning II. (RNS)