AIRSPACE REVIEW – Intelijen Barat menyebut jumlah amunisi Korea Utara yang disuplai ke Rusia jumlahnya sangat banyak, mencapai 3 juta pucuk per tahun. Namun meski secara kuantitas sangat banyak, ditegaskan bahwa amunisi-amunisi tersebut buruk secara kualitas.
Korea Utara menjadi salah satu sumber amunisi bagi Rusia yang sedang berperang di Ukraina, selain Iran yang menjadi pemasok amunisi dan persenjataan lainnya.
The Times dalam laporannya menulis, Kremlin sangat bergantung pada persediaan amunisi penting dari sekutunya.
Tiga juta amunisi yang dipasok Pyongyang dapat mempertahankan laju tembakan terus-menerus sebanyak 8.000-an amunisi per hari. Hal ini menjadi faktor sangat penting bagi Rusia untuk melaksanakan operasi militernya di Ukraina.
“Meskipun banyak peluru yang diyakini cacat, jumlah yang sangat banyak telah memungkinkan Rusia untuk memperoleh keuntungan yang stabil, yang terbaru adalah merebut kota Vuhledar di Ukraina timur,” tulis surat kabar yang berbasis di London, Inggris tersebuit.
Pada Juni lalu, surat kabar Korea Selatan DingA Ilbo melaporkan, Menteri Pertahanan Republik Korea Shin Won-sik menyatakan bahwa Korea Utara mengirimkan kontainer yang dapat memuat hampir 5 juta peluru artileri ke Rusia.
Seoul mendeteksi sedikitnya 10.000 kontainer pengiriman yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia dapat menampung sebanyak 4,8 juta peluru artileri.
Shin juga menyatakan bahwa Korea Utara telah mengirimkan puluhan rudal balistik ke Rusia.
Sebagai imbalan atas amunisi tersebut, Rusia mengirimkan teknologi yang akan membantu Korea Utara menyebarkan serangkaian satelit mata-mata serta senjata konvensional seperti tank dan pesawat.
Sementara itu, Ukraina dengan mitranya dari AS dan Eropa terus meningkatkan produksi peluru artileri untuk menghadapi gempuran Rusia.
Ukraina mendapat pasokan sistem persenjataan modern, mulai dari amunisi jarak jauh, drone, hingga jet tempur.
Pertempuran antara Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini masih berlangsung. Kedua pihak saling serang dengan strateginya masing-masing. (RNS)
Quantity is quality itself.