AIRSPACE REVIEW – Dalam berbagai pertempuran modern, armada tank menghadapi ancaman baru yang sangat serius berupa drone yang berharga murah namun mematikan.
Akan tetapi, peran tank tak begitu saja tamat. Tank dinilai masih efektif untuk digunakan dalam perang, disertai teknologi canggih yang diintegrasikan.
Keinginan untuk membeli tank tempur utama (MBT) kini datang dari Lithuania.
Dalam wawancara dengan saluran televisi LRT pada 1 Oktober 2024, Menteri Pertahanan Nasional Lithuania Laurynas Kasčiūnas menegaskan bahwa PemerintahLithuania berkeinginan untuk memesan sejumlah besar Leopard 2A8 MBT modern pada akhir tahun.
Lithuania menargetkan dapat membeli 100 unit Leopard 2A8 baru dari Jerman hingga tahun 2030 mendatang. Negara yang terletak di bagian utara benua Eropa ini ingin membentuk divisi lapis baja sendiri seperti halnya Bundeswehr Jerman.
Dorongan Lithuania untuk memperoleh tank modern signifikan dalam konteks potensi perang benua besar dengan Rusia. Terlebih bahwa di antara negara-negara Baltik, hanya Latvia yang memiliki armada tank, meskipun dengan kekuatan hanya tiga unit T-55 untuk pelatihan. Hal ini tentu sangat kontras dengan kemampuan lapis baja Rusia yang jauh lebih unggul.
Namun demikian, ambisi Lithuania untuk mengakuisisi 100 Leopard 2A8, tampaknya sulit terealisasi hingga akhir dekade ini. Sebab, produksi tank terbaru ini masih sangat terbatas.
Bundeswehr misalnya, baru memesan 18 unit Leopard 2A8 di mana pengiriman akan dilakukan pada tahun 2025-2026.
Pihak pabrikan, Krauss-Maffei Wegmann (bagian dari KNDS), mengatakan, hingga tahun 20230 antrean pembelian tank ini sudah banyak.
Beberapa negara telah memesan, termasuk Norwegia dengan 54 Leopard 2A7, Jerman dengan 18 Leopard 2A8, dan Republik Ceko dengan 76 Leopard 2A8.
Lithuania dan KNDS terus bernegoasiasi untuk menemukan titik tengah dan berapa tank yang dapat dikirimnkan ke Lithuania hingga tahun 2030 dari sejak kontrak pembelian ditandatangani. (RNS)