AIRSPACE REVIEW – Menteri Pertahanan Peru Walter Enrique Astudillo Chávez menyatakan Peru akan melanjutkan pembelian 24 jet tempur untuk memodernisasi armada Angkatan Udara Peru (FAP).
Pilihan akan dibuat antara Dasault Rafale F4 dari Prancis, Saab Gripen dari Swedia, dan Lockheed Martin F-16 Viper (Block 70) dari AS.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Dewan Menteri, Chávez menekankan pentingnya keputusan ini sebagai investasi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan strategis negara.
Secara finansial, pemerintah Peru tengah merundingkan pinjaman sebesar 7,58 miliar soles (2 miliar USD) dari Bank Nasional berdasarkan Undang-Undang Utang Tahun Anggaran 2025.
Tahap ini akan mencakup gelombang pertama 12 pesawat tempur multi peran dari 24 pesawat yang direncanakan.
Akuisisi ini harus mencakup komponen transfer teknologi, elemen kunci bagi FAP, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan industrinya di sektor aeronautika.
Saat ini, armada tempur garis depan FAP terdiri dari 10 jet tempur MiG-29 era Uni Soviet, 11 Dassault Mirage 2000, delapan jet serang Su-25, dan 20 unit Cessna A-37. (RBS)
Gripen berpeluang rebut pasar Amerika Selatan selain Brazil, Rafale dan Viper kemungkinan besar “shoot down” di atas kontrak