AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) secara signifikan akan mengurangi jumlah jet agresor F-16 di Pangkalan Angkatan Udara Nellis di Nevada. Hal ini terkait dengan masa depan jet tempur tersebut yang terus menua.
Letnan Jenderal John Healy, Kepala Cadangan Angkatan Udara di Pentagon dan kepala Komando Cadangan Angkatan Udara di Pangkalan Angkatan Udara Robins di Georgia, mengatakan hal itu di sela-sela konferensi tahunan utama Asosiasi Angkatan Udara & Antariksa (AFA) minggu lalu, tulis TWZ.
Nellis saat ini menjadi rumah bagi tiga unit agresor khusus, yaitu Skadron Agresor ke-64 dan ke-65 yang bertugas aktif serta Skadron Agresor ke-706 milik Cadangan Angkatan Udara.
Skadron ke-706 secara resmi diaktifkan tahun lalu. Sebelumnya skadron ini berperan sebagai unit non-penerbangan yang mengelola pilot cadangan yang ditugaskan ke Pusat Perang Angkatan Udara Amerika Serikat (USAFWC).
Skadron ke-64 dan ke-706 juga menerbangkan varian F-16, sedangkan Skuadron ke-65 memiliki F-35A.
Dijelaskan bahwa F-16 yang akan dikurangi adalah varian “pra-Blok” yaitu Blok 30/32 dan varian C/D yang lebih lama.
Selama bertahun-tahun, USAF berusaha untuk menjual semua F-16 pra-Bloknya guna merasionalisasi armada F-16 pada Blok 40/42 C/D dan versi “pasca-Blok” Blok 50/52 yang lebih baru.
Saat ini ada 26 F-16 pra-Blok yang dioperasikan skadron agresor USAF. Belum jelas berapa unit yang akan dipensiunkan lebih cepat. (RNS)