Rusia meluncurkan sistem antidrone baru Rapira-2 untuk mengatasi drone FPV Ukraina yang makin masif

Rapira-2Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Semakin masifnya penggunaan drone FPV bersenjata dan drone kamikaze lainnya oleh militer Ukraina di medan tempur membuat kewalahan pasukan Rusia untuk mengeliminasinya.

Untuk mengatasinya, industri pertahanan Rusia terus berinovasi mengembangkan penangkalnya, salah satunya sistem antidrone bergerak baru yang di juluki Rapira-2.

Dilaporkan, sistem antidrone ini tengah menjalani uji coba penembakan langsung di tempat latihan militer Kapustin Yar.

Dipasang pada kendaraan lapis baja serbaguna AMN-590951 Spartak, sistem Rapira-2 dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menetralisir target udara kecil termasuk jenis drone FPV.

Rapira-2 dilengkapi radar canggih dan perangkat elektro-optik, yang memungkinkannya memantau sekelilingnya, mendeteksi target, dan menghadapi ancaman udara dan darat.

Setelah terdeteksi, Rapira-2 dapat menyerangnya langsung dengan tembakan menggunakan senapan mesin yang dipasang di atap kendaraan.

Sistem ini juga mencakup kemampuan peperangan elektronik (EW) untuk mengacaukan komunikasi drone, selain metode penghancuran target dengan tembakan langsung.

Sifat mobile dari platform ini, meningkatkan fleksibilitas operasionalnya, sehingga memungkinkannya untuk digunakan dengan cepat di berbagai lingkungan pertempuran.

Menurut sumber pertahanan Rusia, sistem Rapira-2 akan segera diintegrasikan ke dalam infrastruktur militer untuk diterjunkan ke medan tempur di Ukraina. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *