BIAS 2024: PTDI menggandeng perusahaan-perusahaan rintisan lokal untuk pengembangan produk kedirgantaraan di Indonesia

Alpha VelaPTDI

AIRSPACE REVIEW – Kesadaran akan pentingnya moda transportasi masa depan pesawat terbang e-VTOL berbasis Advanced Air Mobility (AAM) dengan teknologi terkini, mendorong PTDI untuk mengambil perannya sebagai pusat pengembangan produk kedirgantaraan yang terbuka dan dapat diakses oleh perusahaan-perusahaan start-up yang berinisiatif mengembangkan produk generasi baru.

Hal ini dilatarbelakangi oleh posisi PTDI yang merupakan satu-satunya pabrikan (OEM) pesawat terbang di Indonesia sudah memiliki sumber daya lengkap di industri dirgantara, yang dapat mendukung untuk merealisasikan pengembangan, manufaktur, hingga komersialisasi pesawat jenis AAM.

Di ajang Bali International Airshow (BIAS) hari kedua (19/9), Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PT Vela Prima Nusantara (yang menjadi mitra PTDI dalam pengembangan AAM) dengan PT Sayap Garuda Indah (SGI Air Bali) untuk kolaborasi pengembangan pesawat Vela Alpha sampai dengan keberhasilan perolehan sertifikasi oleh otoritas penerbangan terkait.

Dalam hal ini, sertifikasi didapatkan dari Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan RI.

Kemitraan akan berlanjut hingga pembelian unit Vela Alpha yang akan dioperasikan oleh SGI Air Bali untuk mendukung sektor pariwisata, maupun penerbangan carter.

Setelah itu Vela dan PTDI juga menyepakati Framework Agreement untuk kerja sama dalam rekayasa, pengembangan dan produksi pesawat Vela Alpha tersebut.

Vela Alpha merupakan wahana berkemampuan e-VTOL (tinggal landas dan mendarat secara vertikal bertenaga listrik) dan terbang jelajah dengan mesin pusher.

Kabinnya dapat menampung empat penumpang untuk ‘VIP transport’ dan kapasitas 6 penumpang untuk ‘economy transport’.

Di BIAS 2024 Vela memamerkan pesawat berskala 1:3 yang dipajang di arena luar ruangan.

Berikutnya Vela akan membangun pesawat technology demonstrator berskala 1:1 dengan target selesai pembangunan di akhir tahun 2025.

Di samping kerjasamanya dengan Vela, PTDI juga menjalin kolaborasi dengan perusahaan rintisan lainnya, yaitu PT Intercrus Aero Indonesia (Intercrus) untuk bersama-sama mengembangkan, mensertifikasi, memanufaktur dan komersialisasi produk multicopter berbasis AAM yang bernama Intercrus Sola.

Sola adalah sebuah wahana e-VTOL dengan kapasitas untuk tiga penumpang, guna memenuhi kebutuhan mobility transport.

Di hari kedua BIAS 2024, PTDI dan Intercrus mengumumkan kolaborasinya yang ditandai dengan penadatanganan Framework Agreement tentang kerja sama kegiatan preliminary design, feasibility study & full-scale prototype development untuk Intercrus Sola.

Ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan MoU sebelumnya terkait kerja sama pengembangan, sertifikasi, manufaktur dan komersialisasi Intercrus Sola yang telah ditandatangani pada Juni 2024 di Bandung.

Kerja sama PTDI dengan masing-masing partner perusahaan start-up tersebut merupakan bentuk komitmen PTDI dalam mewujudkan visi transportasi udara masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *