AIRSPACE REVIEW – Ukraina melancarkan operasi terkoordinasi menggunakan ratusan drone terhadap depot amunisi dan rudal Rusia di Toropets, Wilayah Tver pada malam hari tanggal 17 September,
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaporkan, operasi serangan tersebut dilakukan oleh Intelijen Pertahanan dan Pasukan Operasi Khusus Ukraina.
Akibat serangan besar tersebut dilaporkan Rusia telah kehilangan beragam persenjataannya yang disimpan di gudang, termasuk rudal balistik KN23 Korea Utara, roket Grad, dan rudal balistik Iskander.
Sumber SBU menyebutkan, lebih dari 100 drone dikerahkan Ukraina untuk menghantam depot senjata yang terletak sekitar 500 km dari perbatasan Ukraina tersebut.
Serangan itu menyebabkan beberapa ledakan dan memicu reaksi berantai yang menyebabkan hancurnya persediaan amunisi dalam jumlah besar.
Dampak serangan ini juga menyebabkan evakuasi sebagian penduduk Toropets, karena ledakan amunisi menciptakan kondisi berbahaya, tulis portal Ukraina, Defense Express.
Pejabat Ukraina menekankan, ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membongkar infrastruktur militer Rusia.
Ditambahkan bahwa operasi semacam ini akan terus dilakukan oleh Ukraina terhadap Rusia. Serangan ini sekaligus menyoroti meningkatnya efektivitas kemampuan perang drone Ukraina terhadap aset militer utama Rusia. Sejauh ini tingkat kerusakan masih dinilai.
Ukraina telah mendesak sekutu utamanya, termasuk Amerika Serikat, untuk memberikan lampu hijau guna melakukan serangan rudal terhadap target yang lebih dalam di wilayah Rusia.
Minggu lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan anggota NATO bahwa mencabut pembatasan penggunaan sistem rudal jarak jauh Ukraina berarti terlibat dalam perang dengan Rusia. (RNS)